JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua mulai dilakukan pemerintah kepada tenaga kesehatan (nakes) sejak Jumat (29/7/2022).
Ini menjadi vaksinasi dosis keempat yang diterima nakes yang untuk memberikan imunitas sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, adanya rentetan pemberian booster dosis kedua membuat vaksin produksi dalam negeri cukup dinantikan di tengah pandemi Covid-19.
"Artinya kalau kita bisa produksi dalam negeri atau bisa produksi sendiri itu akan jauh kebih efektif dan hemat dan berlangsungannya menjadi terjaga," ujar Dicky saat dihubungi, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Vaksin Covid-19 BUMN Segera Selesai Uji Klinis, Jokowi Disebut Sudah Siapkan Nama
Selama ini, vaksin yang digunakan dalam pemberian booster kedua yakni Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderrna, dan Sinopharm.
Adapun program vaksinasi Covid-19 mulai dosis pertama hingga ketiga merupakan tanggung jawab pemerintah.
"Saya melihat program vaksinasi Covid ini adalah program vaksinasi nasional. Artinya harus ditanggung pemerintah untuk membangun modal imunitas di masyarakat," ucap Dicky.
Dicky menyambut baik program pemerintah yang memberikan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.
Baca juga: Bio Farma: 17 Agustus Indonesia Akan Punya Vaksin Buatan Sendiri
"Ini tentu akan dalam konteks pandemi masih terjadi ya (dosis keempat atau booster kedua) perlu. Bahwa saat ini pada tenaga kesehatan itu tentu diprioritaskan," kata Dicky.
Dosis keempat atau booster kedua nantinya juga harus diberi kepada masyarakat, guna mencapai imunitas yang semakin membaik untuk menjalani aktivitas di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.
"Artinya ancaman sudah sangat jauh menurun walaupun masih ada tp sudah sangat jauh menurun. Tapi dalam kondisi dan kontek saat ini masyarakat umum masih sangat perlu bahkan di negara maju mereka sudah bicara dosis kelima," ucap Dicky.
Sebelumnya, vaksinasi booster kedua telah mulai dilakukan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan pada Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Epidemiolog Sebut Booster Kedua Covid-19 Dibutuhkan karena Pandemi Belum Berlalu
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tujuan pemberian vaksin booster kedua karena imunitas vaksin ketiga sudah menurun dalam kurun waktu enam bulan.
Karena penurunan ini, maka vaksin booster kedua diperlukan untuk menguatkan kembali kekebalan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.