Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Timbunan Sembako Bantuan Presiden dan Tanda Tanya Soal Penggantian Beras Rusak

Kompas.com - 02/08/2022, 18:10 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Timbunan sembako bantuan presiden ditemukan warga setempat di sebuah lahan kosong di Jalan Tugu Jaya Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, masih menyisakan sejumlah pertanyaan.

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya pun memanggil pihak sejumlah pihak untuk mengklarifikasi temuan itu, di antaranya Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan penyedia jasa ekspedisi JNE Express.

Kendati ada pengakuan kerusakan beras, pihak-pihak tersebut mengeklaim tidak ada yang salah dari penimbunan sembako yang semula akan disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Warga yang Pertama Kali Temukan Penimbunan Sembako Bantuan Presiden di Depok Bakal Diperiksa

JNE Express Akui Ada Kerusakan Beras

Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (1/8/2022). Beras bantuan sosial tersebut ditimbun di Depok, diduga dipendam 2 tahun lalu saat awal Covid-19 di Indonesia.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (1/8/2022). Beras bantuan sosial tersebut ditimbun di Depok, diduga dipendam 2 tahun lalu saat awal Covid-19 di Indonesia.

Perusahaan ekspedisi JNE Express menjelaskan mengapa sembako bantuan presiden bisa rusak hingga dikubur di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.

Dalam keterangan yang disampaikan kepada kepolisian, JNE Express menyebut sembako itu rusak karena terkena hujan saat proses pengambilan beras di gudang.

"Saat pengambilan beras di gudang Pulogadung ini mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras. Sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin (1/8/2022).

Kepada penyidik, pihak JNE Express mengaku bekerja sama dengan PT DNR selaku pemenang tender program Bansos Presiden RI.

JNE bertugas mengantarkan paket sembako dari Kementerian Sosial tersebut ke penerima manfaat secara door to door sesuai data dari pihak PT DNR.

Baca juga: Buwas Angkat Bicara, Tegaskan Bulog Tak Ada Kerja Sama dengan JNE Terkait Temuan Bansos Dikubur di Depok

Atas dasar itu, pihak JNE pun merasa bertanggung jawab untuk mengganti rugi paket sembako rusak tersebut dengan barang yang baru.

"Dikarenakan basah akibat kesalahan operasional pihak JNE, maka mereka mengganti dan tidak dibebankan kepada pemerintah," ungkap Zulpan.

Sementara paket sembako yang rusak ditimbun di lahan dekat Gudang JNE cabang Depok. Sebab, pihak JNE merasa sudah menggantinya dengan barang yang baru.

"Mereka anggap beras itu sudah jadi milik JNE karena telah mengganti kepada pihak pemerintah. Ini keterangan belum didukung dokumen," ujar Zulpan.

Kendati demikian, Zulpan berujar yang disampaikan oleh pihak JNE Express itu baru keterangan secara lisan, tentu akan dalami tentunya dari pihak JNE," kata Zulpan.

Baca juga: Soal Bansos Dikubur di Depok, Bulog Jelaskan Kemungkinan Keterlibatan JNE

Bulog Sebut Ada Penggantian Beras Baru oleh Perantara

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal. Bulog menjelaskan kerja sama pihak ketiga selama penyaluran beras bantuan presiden itu.Doc. Istimewa/Bulog Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal. Bulog menjelaskan kerja sama pihak ketiga selama penyaluran beras bantuan presiden itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com