Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Timbunan Sembako di Depok Bukan dari Mereka, Kemensos: Tak Ada Tulisan "Bantuan Presiden dari Kemensos"

Kompas.com - 02/08/2022, 18:11 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) Dadang Iskandar menyebutkan, sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang ditimbun di lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, diduga bukan dari Kemensos.

Sebagai informasi, sembako bantuan presiden yang ditimbun itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Dadang menjelaskan, bansos yang disediakan melalui Kemensos tidak ada sembako berupa telur dan tepung.

Baca juga: Inspektorat Jenderal Kemensos Duga Beras Bansos yang Dikubur di Depok Bukan Milik Mereka

"Di sini katanya ada telur juga dan tepung. Nah kalau Kemensos itu tidak ada bantuan dalam bentuk telur dan tepung," kata Dadang kepada wartawan saat mengecek timbunan sembako bansos presiden di Lapangan KSU, Selasa (2/8/2022).

"Kalau bantuan yang lain kayak minyak, tapi di luar telur," tambah dia.

Dadang mengatakan, penyaluran bansos dari Kemensos terdapat enam tahap. Di tahap dua dan empat, Kemensos menyalurkan beras yang menyasar 1,9 juta penerima.

"Tahap kedua dan empat itu beras sebanyak 25 kilogram yg diperuntukan untuk Jabodetabek, untuk 1,9 juta penerima manfaat. Itu saja," kata Dadang.

Namun, beras yang ditimbun itu disebut-sebut diperuntukkan untuk wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Polisi Kembali Periksa Kemensos, JNE, dan Bulog soal Penimbunan Sembako Bantuan Presiden di Depok

Selain itu, kata Dadang, kemasan beras bansos presiden yang ditimbun tersebut itu terlampir harga eceran tertinggi (HET). Sedangkan, dari Kemensos tak ada HET-nya.

"Itu (di kemasan beras bansos presiden yang ditimbun) memiliki HET harga eceran tertinggi. Tapi untuk bantuan dari Kemensos itu tidam ada tulisannya ya," tegas dia.

Dadang menambahkan, bansos presiden yang disalurkan Bulog melalui dana Kemensos itu berlabel khusus. Akan tetapi, di kemasan berat itu tak ada label dari Kemensos.

"Kalau lihat dari kemasannya sama, tapi seinget saya zaman pak menteri Juliari, itu berlabel 'Bantuan Presiden melalui Kemensos', itu cirinya," kata Dadang.

"Diduga bukan dari Kemensos. Jadi memang sama kemasannya, tapi tidak ada tulisannya," tambah dia.

Baca juga: Penjelasan Kemensos dan JNE soal Sembako Bantuan Presiden Ditimbun di Depok hingga Dugaan Korupsi Diselidiki

Sebelumnya diberitakan, beredar video yang memperlihatkan sembako Bansos Presiden ditimbun di sebuah Lapangan KSU, kawasan Sukmajaya, Depok.

Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com