JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler di kanal Megapolitan Kompas.com sepanjang Selasa (2/8/2022) kemarin masih didominasi tentang temuan sembako bantuan presiden yang dikubur di Depok.
Selain itu ada juga berita mengenai siswi SMP Negeri di Jakarta yang merasa tertekan karena terus diminta gurunya mengenakan jilbab.
Perusahaan ekspedisi JNE menjelaskan mengapa sembako bantuan presiden bisa rusak hingga dikubur di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada kepolisian, JNE menyebut sembako itu rusak karena terkena hujan saat proses pengambilan beras di gudang.
"Saat pengambilan beras di gudang Pulogadung ini mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras. Sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin (1/8/2022).
Kepada penyidik, pihak JNE mengaku bekerja sama dengan PT DNR selaku pemenang tender program Bansos Presiden RI.
JNE bertugas mengantarkan paket sembako dari Kementerian Sosial tersebut ke penerima manfaat secara door to door sesuai data dari pihak PT DNR.
Atas dasar itu, pihak JNE pun merasa bertanggung jawab untuk mengganti rugi paket sembako rusak tersebut dengan barang yang baru.
"Dikarenakan basah akibat kesalahan operasional pihak JNE, maka mereka mengganti dan tidak dibebankan kepada pemerintah," ungkap Zulpan.
Baca selengkapnya di sini.
Siswi SMP Negeri di Jakarta Diminta Guru Pakai Jilbab: Ditegur di Depan Kelas hingga Enggan Masuk Sekolah
Seorang Siswi SMP Negeri di Jakarta merasa tertekan akibat diminta guru di sekolahnya untuk memakai jilbab.
Siswi tersebut merasa disudutkan karena teguran untuk memakai jilbab itu disampaikan gurunya di depan anak-anak yang lain.
Hal tersebut terjadi pada seorang siswi SMP Negeri kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Siswi berinisial R (13), mengaku ditegur oleh gurunya lantaran tidak memakai jilbab. Peneguran itu terjadi beberapa kali terhadap R.
"Salah satu guru tuh ngomongnya di depan kelas gitu. Jadi mungkin adik saya merasa disudutkan," kata kakak korban berinisial DN (24) dilansir dari TribunJakarta.com pada Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Dua Sekolah Negeri di Jakarta Diduga Paksa Siswi Pakai Jilbab R mengaku tertekan dengan gurunya yang saban Senin dan Kamis mengajar kerap menegurnya.
Ada dua guru yang menegur R agar memakai jilbab. "Namanya anak kecil, dia tuh nangkepnya kok gue kayak dipaksa pakai kerudung di sekolah," kata DN.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.