Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Membabi Buta Gangster yang Tewaskan Remaja di Cilandak...

Kompas.com - 03/08/2022, 07:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara keributan mengagetkan warga di Jalan H Nawi, Gandaria Selatan, Cilandak, pada Sabtu (30/7/2022) pukul 03.00 WIB.

Suara tersebut berasal dari sekelompok orang bersenjata tajam yang datang menggunakan sepeda motor dan menyerang warga secara membabi buta.

Video rekaman detik-detik aksi penyerangan kelompok tersebut kepada ketiga pemuda beredar di media sosial. Video itu diunggah di akun Instagram @infocipete.

Baca juga: Penyerangan oleh Kelompok Bersenjata Tajam di Cilandak, Satu Orang Tewas

Video tersebut memperlihatkan sekelompok orang bersenjata itu membuat kegaduhan. Selain itu, ada satu orang pria yang mengalami luka di bagian kepala.

Motor Honda Beat dengan nomor polisi B 5233 LV milik remaja di lokasi juga dibawa oleh salah satu anggota kelompok tersebut.

Satu korban tewas

Kapolsek Cilandak Kompol Multazam mengatakan, ada tiga orang yang menjadi korban dari aksi penyerangan itu. Satu di antaranya remaja berinisial BS, korban meninggal dunia.

"Satu korban meninggal dunia, satu luka di kepala, satu orang kehilangan motor Honda Beat," kata Multazam, Sabtu.

Adapun identitas dua korban lain yakni ML dan ANH. ML mengalami luka di bagian kepala dan ANH mengalami luka sobek di jari.

"ANH mengalami luka kecil irisan di jari dan satu unit sepeda motor Honda Beat nopol R-5223-LV hilang," ujar Multazam.

Baca juga: Satu Orang Tewas Dibacok Gangster, Pemuda di Cilandak Diminta Tak Nongkrong Malam Hari

Multazam mengatakan, komplotan pelaku menyerang para korban secara spontan ketika berpapasan di Jalan H Nawi.

"Mereka papasan, (korban) lari ke tempat (pedagang) ketoprak, kemudian dikejar. Bukan pembeli atau penjual ketoprak," kata Multazam.

Penyelidikan polisi

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, penyidik gabungan dari Polsek Cilandak, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan.

Polisi memburu sejumlah orang yang tergabung dalam kelompok bersenjata tajam tersebut.

Baca juga: Polisi Tangkap Gangster Bersenjata Tajam yang Tewaskan Pemuda di Cilandak

Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi dan rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi yang menggambarkan detik-detik peristiwa penyerangan guna mengidentifikasi pelaku.

"Barang bukti termasuk rekaman kamera CCTV dan lima keterangan saksi di TKP termasuk (keterangan) korban," ujar Multazam.

Pelaku ditangkap

Dua hari berselang, gangster yang menyerang warga itu ditangkap. Ada empat orang yang dibekuk pada Senin (1/8/2022).

"Ada empat orang yang ditangkap. Tersangka (berinisial) PF, AR, MZ, dan MB," ujar Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/8/2022).

Polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam, ponsel, dan sepeda motor yang digunakan para pelaku saat menyerang korban.

"Barang bukti yang disita ada dua bilah celurit, satu pedang, tiga unit handphone, dua buah dompet celurit, helm, dan motor," ucap Yandri.

Baca juga: Kasus Gangster Bersenjata Tajam yang Tewaskan Pemuda di Cilandak Diserahkan ke Polda Metro Jaya

Saat ini keempat pelaku telah diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa mendalam demi mengembangkan kasus penyerangan lainnya.

"Untuk pengembangan lebih lanjut akan dilimpahkan ke Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya untuk dikembangkan terkait TKP lainnya," kata Yandri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com