JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan melanjutkan tahap kedua revitalisasi sejumlah kios pedagang di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdampak kepada para pedagang parsel dan makanan di sana.
Hal itu karena pedagang parsel dan makanan yang saat ini mengisi 52 kios di lokasi sementara (loksem) 26 dan 30 tidak akan diberi tempat sementara atau relokasi selama revitalisasi.
Pedagang parsel bernama Tri (48) mengaku diminta untuk mengosongkan kiosnya saat nanti proses revitalisasi dilakukan.
Baca juga: Pemkot Jaksel Batal Pindahkan Kios Pedagang Buah dan Kuliner di Pasar Barito ke Taman Langsat
Tri menerima informasi bahwa revitalisasi akan dilakukan pada akhir Agustus 2022. Proses peremajaan kios itu ditargetkan selama tiga bulan.
"Kalau akhir Agustus baru mulai, berarti perkiraan bisa ditempati kembali Desember 2022. Selama (revitalisasi) itu saya di rumah, dagang online, karena tidak ada tempat dan tidak mau kontrak," kata Tri saat ditemui di lokasi, Selasa (2/8/2022).
Tri mengatakan, omzet yang didapat dari penjualan online tentu berbeda dengan menjajakan barang dagangan di kios. Namun, itu harus tetap dijalani untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Iya pasti menurun omzetnya, tapi daripada tidak ada pemasukan, jadi kami buka online. Selama ini kan kami buka online dan toko," ucap Tri.
Baca juga: Kiosnya Akan Direvitalisasi, Pedagang Buah dan Kuliner di Pasar Barito Tak Bisa Jualan Dulu
Tri berharap, rupa kios yang lebih baik setelah revitalisasi nanti dapat membayar proses berdagang parsel secara online.
"Kalau ini bangunan sudah tua, kalau ada apa-apa kami benerin sendiri. Kalau diperbaiki, bagus. Bangunan jadi bagus dan rapi. Sama janji biaya retribusi tidak meningkat," kata Tri.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan Dedy Dwi Widodo mengatakan, selama proses revitalisasi, tidak ada relokasi atau pemberian tempat pengganti bagi para pedagang.
"Tentunya kami tidak punya relokasi. Kami tidak ada anggaran relokasi dan kami tidak ada tempat. Sama seperti juga pedagang burung," kata Dedy saat dihubungi, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Biaya Retribusi Kios Pedagang Hewan di Pasar Barito Dipastikan Tak Naik Setelah Revitalisasi
Dedy mengatakan, soal tidak adanya tempat pengganti saat revitalisasi kios itu telah disampaikan kepada pedagang buah dan kuliner.
Namun, kata Dedy, pihaknya dalam waktu dekat kembali membahas persoalan tersebut dengan sejumlah pedagang buah dan kuliner.
"Nanti kami bicarakan, kami komunikasikan. Mereka pada prinsipnya karena punya keinginan ingin direhab dan pengin bagus, ya dia dengan kesadaran dan keikhlasan mereka sih siap saja tutup dulu," kata Dedy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.