JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan ekspedisi JNE Express mengakui mengubur sembako bantuan Presiden di sebuah lahan kosong di Depok karena sembako itu rusak sebelum sempat disalurkan ke masyarakat.
JNE sebenarnya bukan lah pihak yang ditunjuk langsung pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial.
Sebab, penyaluran bansos Presiden ini memiliki rantai yang panjang, dimulai dari Kementerian Sosial, ke Badan Urusan Logistik, lalu ke PT DNR dan baru lah sampai ke JNE.
Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut tak melakukan kerjasama dengan ekspedisi JNE dalam penyaluran sembako bansos presiden.
Hal itu dikatakan Inspektorat Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar saat mengecek bansos presiden yang dikubur oleh JNE di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, Selasa (2/8/2022).
"Karena gini, pada saat penyaluran itu kan melalui Bulog. Kami tidak ada kerjasama dengan JNE," kata Dadang.
Baca juga: JNE Kubur Bansos Presiden di Depok, Kemensos: Kami Tidak Kerjasama dengan Ekspedisi Itu...
Lebih lanjut, Dadang menduga, sembako bansos presiden yang dikubur di Lapangan KSU bukan milik Kemensos.
Hal itu diperkuat karena tidak adanya label bertuliskan "Bantuan Presiden melalui Kemensos".
"Jadi diduga ini bukan barang milik Kemensos. Memang sama kemasannya, tapi tidak ada tulisannya," kata Dadang.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) juga memastikan pihaknya tidak pernah bekerjasama dengan JNE untuk menyalurkan bantuan sosial presiden.
Kendati demikian, ia mengakui Bulog bekerjasama dengan dua perusahaan yakni PT DNR dan PT Pos Indonesia.
Diketahui, PT DNR lah yang kemudian meneken kerjasama dengan JNE untuk menyalurkan sebagian bansos tersebut.
Buwas pun tak mempermasalahkan hal itu asalkan bantuan sampai langsung ke tangan masyarakat.
"Mau dilaksanakan oleh Gojek (atau JNE) ya boleh-boleh saja. Yang penting sampai kepada sasaran dong," kata Buwas kepada Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Soal Bansos Dikubur di Depok, Bulog Jelaskan Kemungkinan Keterlibatan JNE
Oleh karena itu, katanya, tidak jadi masalah apabila Kemensos tidak tahu soal penyaluran paket oleh JNE.