JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Khusus (Timsus) Polda Metro Jaya memperkirakan sembako bantuan sosial (Bansos) Presiden yang ditimbun di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok lebih dari 3,4 ton.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, perkiraan berat 3,4 ton itu hanya untuk beras.
Jumlah tersebut belum termasuk bahan pokok lain yang diduga ikut ditimbun bersama beras di lokasi tersebut.
Baca juga: Timsus Polda Metro, Kemensos, dan Bulog Cek Lokasi Timbunan Sembako Bansos Presiden di Depok
"Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton untuk beras," ujar Auliansyah kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/8/2022).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, JNE Express selaku mitra penyalur ke masyarakat mengubur sembako bansos Presiden itu lantaran rusak terkena hujan.
Kerusakan itu terjadi saat pihak JNE Express mengambil sembako tersebut dari gudang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
"Kami masih meminta keterangan, mulai dari hilir ke hulu. Yang pasti nanti akan kami rangkai, apa yang terjadi sebenarnya," ungkap Auliansyah.
Sebagai informasi, penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.
Baca juga: Bau Busuk dari Timbunan Sembako di Depok Tercium Sampai Rumah Warga
Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.
Adapun sembako bantuan presiden itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Saat ditemukan pada Jumat (29/7/2022) lalu, sembako bantuan presiden itu terkubur di kedalaman tiga meter.
Pantauan di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.
Baca juga: Jejak JNE Dipilih Salurkan Bansos Presiden hingga Mengubur Sembako yang Rusak di Depok
Bau busuk menyengat pun santer tercium, tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.
VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE Express atas ditemukannya sejumlah paket bantuan sosial dari presiden di lahan tersebut.