Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Lahan Keluarkan Dana Pribadi untuk Bongkar Bansos Presiden yang Dikubur di Depok

Kompas.com - 03/08/2022, 11:50 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggalian atau pembongkaran paket bansos presiden yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, ternyata menggunakan dana pribadi pemilik lahan, yakni Rudi Samin.

"Dari awal sampai akhir itu pakai dana pribadi untuk membuktikan bahwa benar ada sembako atau bantuan sosial pemerintah (yang dikubur)," ucap Rudi dalam program Breaking News Kompas TV, Rabu (3/8/2022).

Namun begitu, Rudi tidak menjelaskan secara detail besaran biaya yang ia keluarkan sebab dia tidak menghitung hal tersebut.

Rudi mengatakan hanya ingin membongkar bahwa benar ada penyelewangan paket bansos yang ditimbun di lahan miliknya.

Baca juga: Timsus Polda Metro, Kemensos, dan Bulog Cek Lokasi Timbunan Sembako Bansos Presiden di Depok

"Apapun alasannya, pada intinya, ini anggaran negara yang diselewengkan. Sedangkan pada saat itu, pada Juli 2021, masyarakat sedang membutuhkannya karena Covid-19 sedang puncak-puncaknya," tutur Rudi.

Rudi menjelaskan, dari hasil penggalian yang dilakukan sejak 29 Juli 2022 di lahannya, setidaknya ditemukan paket bansos sebanyak 3,6 ton.

Adapun penggalian tersebut kini telah dihentikan karena paket bansos tersebut mengeluarkan aroma busuk yang menyengat. Hal ini, kata dia, mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.

Di sisi lain, Rudi menduga masih ada paket bansos yang masih tertimbun di dalam tanah dan belum diangkat. Namun terkait hal itu, ia mengatakan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian.

"Kami merujuk pada SOP Polri nanti, kalau misalnya minta dipendam kembali karena ini mengganggu atau aroma tidak sedap ya kami pendam. Kalau minta dibiarkan, kami biarkan. Kami jaga 24 jam," ucap Rudi.

Baca juga: Penjelasan Bulog soal Bansos Presiden yang Dikubur JNE di Depok

Kepolisian meninjau lokasi tempat ditemukannya 3,6 ton paket bansos yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, pada Rabu siang ini.

Tim yang dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis itu datang bersama penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok.

Perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos), Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dan JNE Express ikut hadir mengecek lokasi penimbunan sembako bantuan masyarakat terdampak Covid-19 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com