DEPOK, KOMPAS.com - Kuasa Hukum PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Anthony Djono mengatakan, sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, hanya berupa beras.
"Yang dikubur hanya beras," kata Anthony kepada wartawan saat mengecek di lokasi, Rabu (3/7/2022).
Baca juga: Pemilik Lahan Menuding JNE Tak Minta Izin Gali Lahan untuk Kubur Sembako yang Rusak
Anthony mengatakan, beras itu sengaja dikubur di lapangan kosong karena telah rusak dalam perjalanan setelah mengambil dari gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Karena beras itu sudah rusak, setelah beras dari gudang Bulog diambil ada yang kena hujan, jadi biasalah ada yang basah, jamur, sudah tidak layak konsumsi," ujar Anthony.
Ia juga menyatakan bahwa pihak JNE telah mengganti beras yang rusak sebanyak kurang lebih 3,4 ton dengan yang baru.
"Forwarder bertanggung jawab, maka kami ganti seluruh beras yang rusak makanya sampai hari ini tidak ada yang komplain," terang Anthony.
"Kami sudah ganti semua, jadi tidak ada kerugian sedikit pun dari penerima dana," sambung dia.
Baca juga: Bungkam Berhari-hari, JNE Beri Penjelasan Resmi soal Timbunan Bansos Presiden Kamis Besok
Karena sudah diganti dengan yang baru, Anthony menegaskan, beras rusak yang dikubur di lapangan itu menjadi milik JNE.
"Beras yang hari ini saudara lihat dikubur itu, bukan beras bansos. Itu adalah beras milik JNE. Saya ulangi lagi ya, ini bukan beras bansos tetapi beras JNE," kata dia.
Sebagai informasi, tim khusus (Timsus) Polda Metro Jaya mendatangi lokasi penimbunan sembako bantuan sosial (bansos) presiden di lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.