JAKARTA, KOMPAS.com - Tenggat waktu penertiban mandiri lokalisasi Gunung Antang, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, sudah habis. Dijadwalkan penertiban ditargetkan selesai pada Juli 2022.
Namun, hingga kini, lokalisasi Gunung Antang masih berdiri. Warga lokalisasi belum membongkar sendiri lapak mereka.
PT Kereta Api Indonesia (KAI), selaku pemilik lahan lokalisasi liar itu, masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait langkah selanjutnya.
"KAI, pemkot, dan pihak berwajib akan melakukan rapat koordinasi dan evaluasi, termasuk menentukan jadwal penertiban," ujar Kepala Humas KAI Daop 1 Eva Chairunisa, Rabu (3/8/2022).
Namun, Eva belum menyebutkan jadwal penertiban lokalisasi liar itu.
"Nanti diinformasikan kembali," kata Eva.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu surat penertiban (SP) lokalisasi Gunung Antang dari PT KAI.
"Kami tunggu (SP), karena SP yang buat mereka, itu di lahan fasos fasum mereka," ujar Anwar.
Baca juga: Warga Lokalisasi Gunung Antang Belum Bongkar Lapaknya, Ketua RW Sebut Prostitusi Masih Beroperasi
Sebelumnya, Ketua RW 009 Palmeriam Sutrisno mengatakan, prostitusi dan judi di lokalisasi liar itu tetap beroperasi setiap hari.
"Untuk operasi masih tetap jalan setiap malam. Belum ada tanda-tanda penertiban. Belum ada gerakan untuk pembongkaran mandiri," ujar Sutrisno saat ditemui di lokasi, Senin (25/7/2022).
Eva sempat menyebutkan bahwa warga di lokalisasi liar itu bersedia membongkar sendiri lapak mereka.
"Mereka bersedia melakukan pembongkaran secara mandiri pada program bulan Juli (2022) ini," kata Eva, 4 Juli 2022.
Eva hanya mengatakan bahwa pembongkaran ditargetkan harus selesai pada Juli 2022.
Baca juga: Pemprov DKI Serahkan Penutupan Lokalisasi Gunung Antang ke Pemkot Jakarta Timur
"Target Juli (2022) ini selesai atau sampai SP3 berakhir," ujar Eva.
Eva menambahkan, ada sekitar 100 lapak liar di lokalisasi Gunung Antang yang harus dibongkar.