Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bola Panas Timbunan Sembako Bansos Presiden di Depok, Menanti Pengakuan Terbuka JNE Express

Kompas.com - 04/08/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak terkuaknya timbunan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di daerah Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE Express irit bicara.

Sejak sembako itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022), JNE hanya sekali merilis siaran pers pada Minggu (31/7/2022).

Dalam keterangannya itu, Vice President of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengakui bahwa merekalah yang mengubur sembako bantuan presiden itu karena rusak.

Namun, ia memastikan bahwa penguburan sembako yang rusak itu tak melanggar prosedur.

Baca juga: Penjelasan JNE soal Timbunan Sembako Bansos di Depok: Rusak karena Kehujanan, Sudah Diganti Beras Baru

JNE Express diminta terbuka

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, pun mendorong JNE Express membeberkan fakta yang sebenarnya soal temuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di Depok itu.

Trubus menilai bola panas soal temuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden itu kini ada di tangan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE Express.

Pasalnya, publik saat ini tengah memojokkan perusahan bidang pengiriman dan logistik tersebut atas timbunan sambako bansos itu.

"Artinya, JNE secara kesatria harus secara transparan, akuntabel, dan berani membuka fakta," tutur Trubus kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus RahadiansyahKompas TV Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah

Menurut Trubus, pengakuan JNE nantinya menjadi titik masuk untuk mengungkap kebobrokan soal penyaluran bansos presiden yang selama ini terjadi.

"Mau tidak mau, JNE jangan mau jadi tumbal. Malah dia akan membunuh diri sendiri (kalau tidak terbuka) karena kepercayaan publik bisa hilang," kata dia.

Trubus bahkan menuding ada upaya menutup-nutupi penyimpangan dalam penyaluran sembako bansos presiden. Pasalnya, kata dia, kementerian dan lembaga dinilai saling lempar tanggung jawab soal temuan ini.

Baca juga: Inspektorat Sebut Bansos Dikubur di Depok Belum Tentu Milik Kemensos

"Bahkan, Kementerian Sosial sendiri tidak mengakui (timbunan sembako). Ini semakin memperkuat dugaan publik atas prasangka liar terhadap temuan ini," ujar Trubus.

JNE Express berencana buka suara

Setelah bungkam selama beberapa hari terakhir, JNE akhirnya akan buka suara soal timbunan sembako bantuan presiden yang ditemukan terkubur di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.

JNE Express akan menjelaskan soal langkahnya mengubur sembako itu dalam konferensi pers yang akan digelar pada hari ini, Kamis (3/8/2022).

Konferensi pers akan digelar pukul 14.00 WIB di Jakarta Utara. Hal itu diketahui dari undangan yang dibagikan tim Media Relations Departemen JNE Express kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com