JAKARTA, KOMPAS.com - Kelanjutan isu soal temuan timbunan sembako bantuan presiden yang terkubur di Depok masih menduduki daftar berita terpopuler pada Rabu (3/8/2022) kemarin.
Selain itu, berita lain yang menarik perhatian pembaca adalah tentang warga pulo gadung yang membangun tembok untuk menutup akses jalan tetangganya.
Lalu ada juga berita terkait kelanjutan penanganan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo yang berujung pada tewasnya Brigadir J.
Badan Urusan Logistik (Bulog) memberi penjelasan soal temuan beras yang dikubur sebuah lahan kosong di Sukmajaya, Depok.
Sembako itu dikubur oleh perusahaan ekspedisi JNE Express karena rusak terkena hujan usai diambil dari gudang Bulog.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, peristiwa beras yang rusak itu terjadi pada pertengahan 2020 lalu.
"Pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden, namun dalam perjalanannya ada kendala yang mengakibatkan beras tersebut mengalami sedikit kerusakan," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2022).
Pada saat itu juga, pihak ketiga segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima.
"Jadi Pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik juga oleh seluruh warga penerima manfaat," katanya.
Baca selengkapnya di sini.
2. Karena Kesal, Warga di Pulogadung Bangun Tembok dan Tutup Akses Jalan Tetangganya
Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke gang atau jalan warga menjadi terhambat.
Tembok itu bukan dibangun keluarga Anisa, melainkan tetangganya, Widya (45).
Widya sengaja membangun tembok itu karena kesal dengan perilaku keluarga Anisa.
Ia menuding keluarga Anisa sering mengeluarkan kata-kata kotor kepada dirinya.
"Kalau kita tidak saling menghormati satu dengan yang lain, setidaknya jangan menimbulkan masalah. Masalah itu bukan fisik tapi yang utama adalah psikis. Nah ini yang sulit kami maafkan sampai saat ini," ujar Widya di lokasi, Rabu (3/8/2022).
Baca selengkapnya di sini.
3. Tolak Asesmen Diwakilkan, LPSK Ingin Lacak Penyebab Istri Ferdy Sambo Trauma
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menegaskan proses asesmen terhadap pemohon calon terlindungi Putri Candrawathi Sambo tidak bisa diwakilkan oleh kuasa hukum atau pun psikolog yang mendampinginya.
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo berujar asesmen terhadap pemohon calon terlindungi harus dilakukan langsung oleh LPSK kepada pihak yang mengajukan.
Pasalnya, ungkap Hasto, LPSK perlu melacak secara cermat apa yang menjadi penyebab dari trauma pemohon sehingga perlu meminta perlindungan.
“Kami tetap menyatakan bahwa LPSK tetap harus melakukan asesmen psikologi sendiri kepada yang bersangkutan," ujar Hasto dilansir dari Kompas TV, dikutip Rabu (3/8/2022).
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.