Ketika mendengar rumah sakit, hal yang diingat oleh warga adalah tentang sakitnya.
Anies lantas mencontohkan, ketika disuruh untuk tidak berlarian, seorang anak kecil justru teringat akan kata lari.
"Bahwa sekarang kami menggunakan istilah rumah sehat, (sehingga) kata kuncinya (yang diingat warga) adalah sehat," tutur Anies.
Dengan penjenamaan itu, Anies lantas meminta warga Ibu Kota tidak hanya mendatangi rumah sakit saat merasa tidak bugar.
Namun, ia meminta masyarakat juga mendatangi rumah sakit saat dalam keadaan sehat.
Alasannya, kata Anies, rumah sakit di Jakarta juga menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan dan lain-lainnya.
Baca juga: Anies Ungkap Alasannya Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta
Dengan demikian, warga yang sehat juga bisa memeriksakan kesehatannya, konsultasi, dan lain-lain di rumah sakit.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up, sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," kata Anies.
Penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta saat ini masih menyasar fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah.
"Sejauh ini, (yang) diubah jadi rumah sehat, kami lakukan di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta," ujar Anies.
Baca juga: Selain Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Gubernur Anies Juga Ganti Logonya
Kemudian, ia mengaku bakal berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menggunakan istilah rumah sehat untuk Jakarta di rumah sakit swasta di Ibu Kota.
"Nanti dengan Kementerian Kesehatan kalau itu (penggunaan istilah rumah sehat untuk Jakarta untuk rumah sakit swasta di Ibu Kota)," kata dia.
Selain mengubah nama, Pemprov DKI Jakarta juga mengganti 31 logo rumah sehat untuk Jakarta.
Anies berujar, logo diselaraskan karena 31 rumah sehat untuk Jakarta sebelumnya memiliki logo masing-masing.
"(Pemprov DKI) menyeragamkan seluruh simbol RS se-Jakarta karena selama ini simbolnya berbeda-beda, seakan-akan ini bukan satu kesatuan," ujar Anies.
Baca juga: Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Bagaimana dengan RS Swasta?