Kata Anies, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan menjadi rumah sehat untuk Jakarta pada 2020.
Namun, program itu terhenti karena munculnya pandemi Covid-19.
"Baru kemudian kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu kemarin.
Ia berujar, beririringan dengan penjenamaan itu, Pemprov DKI juga menambah dua peran rumah sakit di Ibu Kota, yaitu promotif dan preventif.
Menurut Anies, rumah sakit saat ini hanya memiliki dua peran, yaitu kuratif dan rehabilitatif.
Baca juga: Anies Minta Warga Kunjungi RS Selagi Sehat untuk Medical Check Up dan Konsultasi
Dia menuturkan, penjenamaan dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit.
Masyarakat selama ini dinilai hanya datang ke rumah sakit saat sedang tidak bugar.
Saat ini, Anies berharap masyarakat juga mendatangi rumah sakit saat dalam keadaan sehat.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," tutur Anies.
"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," sambung dia.
Alasan lainnya, kata dia, terkait dengan psikologis masyarakat ketika mendengar istilah rumah sakit. Ketika mendengar istilah itu, hal yang diingat oleh warga adalah tentang sakitnya.
Anies lantas mencontohkan, ketika disuruh untuk tidak berlarian, seorang anak kecil justru teringat akan kata lari.
"Bahwa sekarang kami menggunakan istilah rumah sehat, (sehingga) kata kuncinya (yang diingat warga) adalah sehat," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.