JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SMPN 46 Jakarta Selatan, Endin Haerudin, mengungkapkan kondisi terkini siswi berinisial R (13) yang sempat tertekan setelah beberapa kali ditegur oleh guru karena tak memakai jilbab.
Endin mengatakan, R sudah kembali ceria dan tidak terlihat terintimidasi saat beraktivitas di sekolah.
"Sudah normal, anaknya sudah ceria-ceria saja. Apakah yang bersangkutan merasa intimidasi atau dikucilkan atau merasa dibedakan itu tidak ada," kata Endin dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Endin menuturkan, pihak sekolah terus memantau kondisi R saat proses pembelajaran tatap muka (PTM) atau di luar jam pelajaran.
"Kami kan cermati, itu tidak ada ketakutan. Kita memiliki tangkapan layar dia beraktivitas, berlari, bergerak, menjawab pertanyaan, bermain dengan teman-temannya," ungkap dia.
Tak hanya internal sekolah, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Sudin Pendidikan Jakarta Selatan juga melakukan pengamatan secara langsung.
"Itu dari unsur dinas juga melakukan pengamatan dari jam 6 pagi sebelum guru datang ingin melihat kondisi asli real sekolah itu seperti apa. Mereka senang anak-anak itu riang gembira, tata tertib santunnya itu terjaga," ujar Endin.
Baca juga: Guru SMPN 46 Jakarta Bertanya ke Siswi Kenapa Tak Pakai Jilbab, Kepala Sekolah: Itu Hal Lumrah
Endin mengatakan, kejadian guru yang meminta siswi berinisial R memakai jilbab terjadi pada akhir Juni 2022 saat proses pembelajaran tatap muka (PTM) di kelas.
Guru yang diketahui mengajar pelajaran PKN itu mulanya bertanya tentang agama yang dipeluk siswi R.
"Pertanyaan pertama adalah, 'apakah kamu Muslim?'. Kalau dia menjawab non Muslim tidak mungkin dilanjutkan lagi," ucap Endin.
Setelah mendapat jawaban bahwa R merupakan seorang Muslim, guru itu bertanya tentang alasan belum memakai jilbab.
"Kemudian memang didekati 'kamu belum pakai kerudung?'. Itu di depan kelas teman-temannya dengar gitu,"ungkap Endin.
Baca juga: Disdik DKI Bantah Ada Sekolah Paksa Siswi Pakai Jilbab: Enggak Mewajibkan, apalagi Memaksa
"Masalahnya pertanyaan itu diulang oleh guru (PKN) lainnya. Mungkin itu yang membuat yang bersangkutan menjadi tidak nyaman," tambahnya.
Terkini, dua guru itu sudah diberi pembinaan, namun tidak dijatuhi sanksi.
Endin mengatakan, kedua guru tersebut menegur siswi R karena merasa memiliki tanggung jawab moril.