DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mendatangi lokasi penimbunan sembako bantuan sosial (bansos) presiden di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, Kamis (4/8/2022) siang.
Anggota DPRD Komisi D itu terdiri dari Babai Suhaimi Fraksi PKB, Qonita Lutfiyah Fraksi PPP, Juana Sarmili Fraksi Golkar, Endah Winarti Demokrat dan Turiman Fraksi Gerindra itu mengecek sembako bansos presiden yang dikubur tersebut.
"Kami anggota DPRD Kota Depok datang untuk mengetahui secara langsung tentang penimbunan beras yang sungguh sangat viral beberapa hari ini," kata Babai kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Kedatangannya ke lokasi bersama anggota Komisi D lainnya karena merasa bertanggung jawab terhadap penemuan kuburan bansos presiden itu.
Terlebih, ia menyayangkan atas adanya sembako bansos yang dikubur di lokasi.
"Ini penting untuk kami anggota DPRD Depok dan masyarakat Depok juga untuk mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya tentang beras yang ditimbun oleh pihak JNE," kata Babai.
Juana menuturkan, sebagai wakil rakyat, tidak etis kalau tak mengecek langsung ke lokasi. Ia pun berharap agar kasus penguburan sembako bansos presiden dapat terungkap.
"Semoga cepat terungkap langsung, sejelas-jelasnya," ujar Juana.
Baca juga: Polda Metro Pastikan Bansos Presiden yang Ditimbun di Depok Hanya Beras Rusak
Sebagai informasi, penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.
Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.
Sembako bantuan presiden itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Saat ditemukan pada Jumat (29/7/2022), sembako bantuan presiden itu terkubur di kedalaman tiga meter.
Pantauan di lokasi, tumpukan sembako bantuan presiden ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Baca juga: Saat JNE Tantang Penemu Timbunan Bansos Berdebat di Pengadilan...
Garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian, dan beberapa karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.
Bau busuk menyengat pun santer tercium, tampak sembako bantuan presiden ini telah membusuk hingga berjamur.