JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Abdul, mendukung penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sehat untuk Jakarta.
Anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini menilai, penjenamaan tersebut membawa aura positif lantaran tersemat kata sehat. Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjenamaan atau branding pada Rabu (3/8/2022).
"Kami mendukung perubahan (penjenamaan) nama dari rumah sakit menjadi rumah sehat tersebut. Karena (penjenamaan) memberikan aura positif dan sugesti pada penyembuhan dan kesehatan agar yang sakit menjadi sehat," ujar Abdul kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Anies Ganti Nama RSUD, Ini Daftar 31 Lokasi Rumah Sehat untuk Jakarta
Abdul berharap penjenamaan juga diiringi dengan pengingkatan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di Ibu Kota. Dengan demikian, tak ada lagi warga Jakarta yang merasa takut atau tak bisa berobat ke rumah sakit.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa warga memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera.
"Hak warga untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera sesuai poin nomor tiga dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals, yang digagas sejak tahun 2015 oleh Persatuan Bangsa-Bangsa dapat tercapai segera di negara kita, sesuai targetnya sebelum 2030," kata anggota Komisi B DPRD DKI itu.
Diberitakan, Anies melakukan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Menurut dia, penjenamaan itu telah dibahas sejak 2019.
Anies menuturkan, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta pada 2020. Namun, program itu terhenti pada 2022 karena munculnya pandemi Covid-19.
"Baru kemudian kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan," ucap Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, 4 Agustus 2022.
Baca juga: Anies Koordinasi ke Menkes Sebelum Ubah Nama RSUD Jadi Rumah Sehat
Ia berujar, beriringan dengan penjenamaan itu, pemprov juga menambah dua peran rumah sakit di Ibu Kota, yaitu promotif dan preventif. Sebelumnya peran rumah sakit sebatas kuratif dan rehabilitatif.
Menurut Anies, penjenamaan dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit. Masyarakat kini dinilai hanya datang ke rumah sakit saat sedang tidak bugar.
Setelah penjenamaan ini, Anies berharap masyarakat bisa datang ke rumah sakit tidak hanya ketika sakit, tetapi juga sehat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.