BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meminta warga Kota Bekasi ikut melakukan pencegahan peningkatan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Hal tersebut ia sampaikan lantaran Indonesia mulai memasuki masa peralihan cuaca atau pancaroba yang menyebabkan kasus DBD meningkat.
"Kasusnya memang tidak lebih tinggi dari kemarin, namun sudah kami persiapkan. Walaupun beberapa laporannya banyak, tapi kami tetap antisipasi jumlah kasusnya," kata Tri, kepada wartawan, Minggu (7/8/2022).
Baca juga: Kasus DBD di Solo Capai 129 pada Periode Januari-Juli, 6 di Antaranya Meninggal Dunia
Sebagai salah satu bentuk pencegahan, ia pun menyatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk kembali mengaktifkan juru pemantauan jentik (jumantik) yang ada di Kota Bekasi.
"Langkah persuasifnya, puskesmas sudah kita minta untuk mengaktifkan para jumantik, sehingga bisa dimulai lagi pencegahannya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan bahwa masyarakat diminta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai bentuk upaya pencegahan penyakit DBD.
Baca juga: Kasus DBD Melonjak di Jakarta Selatan, Pemkot: Kepadatan Penduduk Jadi Penyebab
Melalui surat edaran Wali Kota Bekasi, masyarakat didorong untuk menggerakan aksi gotong royong membersihkan lingkungan warga sekitar setiap minggu.
Selain itu, ia berharap masyarakat melakukan upaya pencegahan di rumah dan lingkungan masing-masing.
"Maka dari itu, saya mengimbau, saya mengajak mari kita menekan angka DBD. Dengan cara yaitu PSN dari masing-masing keluarga atau menjadi Jumantik di masing-masing rumahnya, jadi satu rumah satu Jumantik," ucapnya.
Baca juga: Pasien DBD di Kelurahan Pondok Labu Bertambah 6 Orang
Berikut adalah data kasus DBD dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi dalam kurun waktu 2019 hingga saat ini.
Jumlah kasus pada 2019 sebanyak 2.848 kasus, dengan meninggal tiga orang.
Kemudian untuk kasus pada 2020 sebanyak 1.646 kasus, dan tercatat satu orang meninggal dunia.
Baca juga: Berstatus KLB, 769 Orang di Pematangsiantar Terjangkit DBD, 7 Pasien Meninggal
Kemudian pada 2021 terdapat kasus DBD sebanyak 2.004, dan meninggal 11 orang.
Sedangkan, jumlah sementara pada 2022, ada sebanyak 1.910 kasus, dengan 11 orang dicatat meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.