JAKARTA, KOMPAS.com - Revitalisasi kawasan wisata Kota Tua di Taman Sari, Jakarta Barat tak kunjung rampung. Padahal proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir Juli.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui pengerjaan revitalisasi kawasan Kota Tua molor dari target. Hari mengatakan progres revitalisasi Kota Tua kini sudah di kisaran 97 persen.
Baca juga: Saat PKL Kucing-kucingan dengan Petugas, Cerita Lama di Kota Tua Jakarta yang Tak Kunjung Usai...
"Jadi memang target kami itu di akhir Juli semuanya sudah 100 persen. Tinggal 3 persennya itu finishing," ucap dia saat dikutip dari Tribunjakarta.com, Minggu (7/8/2022).
Hari menuturkan ada kejadian tak terduga yang menyebabkan progres pengerjaan revitalisasi Kota Tua terhambat.
"Ada semacam longsoran tanah. Sebelumnya pakai pondasi dangkal. Makanya sekarang dibuat menjadi pondasi dalam," ujar dia.
Perbaikan pondasi ini lah yang kemudian membuat proyek revitalisasi kawasan Kota Tua molor dari target.
Selain itu, keterlambatan juga terjadi karena adanya perubahan desain bangunan dari konsultan perencana.
"Jadi, bukan keterlambatan dari kontraktor ataupun dari kami, tetapi memang rencana ada sedikit perubahan yang memang membuat agak sedikit lama. Nah, ini jadi hambatan," ujar dia.
Dalam proses pengerjaan revitalisasi ini, Hari juga mengatakan pihaknya tak bisa terburu-buru dalam menggarapnya.
Baca juga: PKL di Kota Tua Jakarta Kucing-kucingan dengan Petugas, Satpol PP: Belum Ada Sanksi
Pasalnya, ada pembuatan saluran air yang dilakukan PAM Jaya di area bekas halte Stasiun Kota yang akan digunakan PT KAI.
"Otomatis kita harus bikin aliran. Kalau kita langsung hajar di situ, bisa-bisa PT KAI enggak dapat suplai air bersih," tutur dia.
"Memindahkan utilitas dari sana itu butuh waktu, sampai dengan terlayaninya air bersih PAM itu ke PT KAI. Termasuk kendala yang di area halte juga," ucap Hari.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Kunjung Rampung, Anak Buah Gubernur Anies Baswedan Akui Revitalisasi Kota Tua Molor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.