Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan DKI Sebut Anies Tak Paham Arti Rumah Sehat, "Digunakan untuk Rumah Tinggal"

Kompas.com - 08/08/2022, 12:56 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak kembali menyoroti penjenamaan (branding) rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui melakukan penjenamaan itu pada 3 Agustus 2022.

Menurut Gilbert, meski hanya melakukan penjenamaan, langkah Anies tersebut tetap tergolong rancu.

"Penamaan (penjenamaan) rumah sehat untuk rumah sakit, sekalipun untuk branding, adalah rancu," tutur anggota Komisi B DPRD DKI itu, dalam keterangannya, Senin (8/8/2022).

Pasalnya, kata Gilbert, rumah sehat memiliki arti rumah tinggal yang memenuhi persyaratan khusus dari segi ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian, pengelolaan limbah, sumber air, penyimpanan makanan, dan kriteria lainnya.

Baca juga: Lakukan Penjenamaan RSUD Jadi Rumah Sehat, Anies Dinilai Hendak Sentuh Akar Rumput

Definisi itu tercantum dalam ilmu kesehatan lingkungan.

Berdasarkan definisi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), rumah sehat dipakai untuk menyebut rumah tinggal.

"Sesuai Kemenkes, istilah rumah sehat itu digunakan untuk rumah tinggal yang sehat. Istilah rumah sehat tidak mungkin digunakan untuk rumah sakit," tutur Gilbert.

Menurutnya, Anies tidak memahami arti dari rumah sehat. Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga tidak memiliki pemahaman itu.

Untuk diketahui, Budi sebelumnya sempat menyatakan bahwa penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta tergolong legal. Sebab, akte dari RSUD di Ibu Kota tetaplah rumah sakit.

"Jelas baik Gubernur DKI mau pun Menteri Kesehatan kurang memahami konsep ilmu kesehatan lingkungan, juga aturan Kemenkes mengenai kriteria rumah sehat," tegas Gilbert.

Baca juga: Saat Penjenamaan RSUD Jadi Rumah Sehat Disorot DPRD DKI dan Ditanggapi Menkes...

Budi Gunadi Sadikin sebelumnya turut buka suara soal penjenamaan rumah sakit tersebut.

Budi berujar, Anies memang sempat berkoordinasi dengan Kemenkes berkait penjenamaan tersebut.

Saat ditanya apakah penjemanaan itu merupakan hal yang penting, Menkes menyatakan bahwa hal tersebut merupakan selera masing-masing.

"Itu kan masing-masing lah, selera-selera masing," tutur Budi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com