Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 24 Jam, 2 Bocah yang Terseret Arus Kali Bekasi Belum Ditemukan

Kompas.com - 08/08/2022, 14:04 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Basarnas, dan sejumlah relawan lain terus mencari dua orang bocah laki-laki berinisial Y (12) dan S (12) yang hilang terseret arus Kali Bekasi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, proses pencarian Y dan S masih berlangsung hingga Senin (8/8/2022) siang pukul 12.54 WIB.

Tenda darurat berwarna oranye milik Basarnas didirikan tepat di pinggir tanggul Kali Bekasi.

Selain tenda darurat, pihak keluarga dari kedua korban tampak menunggu di tempat kejadian, tepat di bawah tenda berwarna biru yang juga didirikan di samping tenda milik Basarnas.

Baca juga: Kelelahan Saat Berenang di Kali Bekasi, Dua Bocah Hilang Terseret Arus

Dalam proses pencarian tersebut, satu mobil unit TKP dari pihak kepolisian juga disiagakan di lokasi.

Petugas yang melakukan pencarian menerjunkan 5 unit perahu karet, 4 unit rescue car, 2 peralatan selam, dan 2 unit ambulans di tempat kejadian.

Bibi dari korban Y mengatakan, awalnya keponakannya itu mengatakan hanya ingin memancing di Kali Bekasi. Namun, Y justru berenang di sana dan tenggelam.

"Pikirannya dia (korban Y), itu (kali) enggak dalam. Eh ternyata tenggelam, minta tolong sama temannya, itu yang tolongin si S, ternyata terbawa (arus) juga. Sama-sama enggak bisa berenang," ujar bibi Y di lokasi kejadian, Senin.

Baca juga: Tim SAR Turunkan Penyelam untuk Cari Dua Bocah yang Terseret Arus Kali Bekasi

Sebagai anggota keluarga, bibi Y berharap kedua korban dapat segera ditemukan.

"Penginnya segera ditemukan. Kasihan juga keluarganya kan," harap dia.

Sebagai informasi, S dan Y dinyatakan hilang dan diduga tenggelam pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 14.20 WIB.

Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli menuturkan, dua bocah tersebut diduga tenggelam akibat kelelahan saat berenang di Kali Bekasi.

"Kejadian bermula ketika ada enam orang anak-anak yang bermain di bantaran aliran kali tersebut," kata Fazzli.

Baca juga: Seorang Santri di Kabupaten Tangerang Tewas, Diduga Dianiaya Temannya

"Kemudian satu dari mereka, yakni Y, kelelahan akibat berenang dan meminta tolong kepada temannya. Selanjutnya, korban lain, yaitu S, berusaha memberi pertolongan kepada Y," sambung dia.

S yang mencoba menolong temannya itu gagal dan ikut terbawa arus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com