JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah massa yang tergabung dalam Civil Society Indonesia (CSI) menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Aksi ini bertajuk "Keadilan untuk Joshua, Aksi menyalakan 3.000 lilin dan doa bersama mengenang kematian Brigadir J", dihelat dalam rangka mengenang 30 hari kematian Brigadir J.
"Kami berkumpul untuk sebuah kebajikan, untuk mengawal agar tidak ada lagi satu pun putra Indonesia yang mati sia-sia, tidak ada lagi yang mati dibunuh dan tidak dipertanggungjawabkan," ujar Penanggung Jawab CSI Irma Hutabarat di TIM, Senin.
Baca juga: Pengacara Ungkap Alasan Bharada E Tak Tolak Perintah Atasan saat Disuruh Menembak Brigadir J
Irma menegaskan, CSI akan terus memantau perkembangan kasus yang menyebabkan meninggalnya Brigadir J.
Dia juga menyoroti instansi-instansi terkait yang menangani kasus meninggalnya Brigadir J. Menurut dia, belum terlihat adanya transparansi dalam mengungkap fakta yang sebenarnya.
"Transparan menurut kami semua, sama transparan menurut timsus atau polisi sama enggak? Kalau dibilang bahwa kami (polisi) sekarang sedang menangkap empat orang pelanggar kode etik, pelanggaran etik ini apa? Kami punya hak untuk tahu," tegas dia.
Irma mengungkapkan, CSI berencana menggelar kegiatan serupa sampai kasus ini terungkap siapa dalang dan motif yang sebenarnya.
Baca juga: Usut Kasus Brigadir J, Komnas HAM Minta Keterangan Siber Polri Besok
"Semoga kami semua diberi kekuatan untuk mengawal kebajikan ini dan saya berharap kami bisa berkumpul 40 hari, 100 hari sampai terungkap kasus ini bersih," kata Irma.
Sebagaimana diketahui, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Namun, kasus kematian Brigadir J baru diungkap pihak kepolisian pada Senin (11/7/2022).
Menurut polisi, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy.
Polri mengungkapkan bahwa Brigadir J merupakan personel Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang diperbantukan di Propam sebagai sopir Ferdy Sambo.
Sementara itu, Bharada E adalah anggota Brimob yang diperbantukan sebagai asisten pengawal pribadi Ferdy.
Namun demikian, terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Misalnya, kamera CCTV di lokasi kejadian yang disebut seluruhnya rusak.
Lalu, ditemukan luka tak wajar di tubuh Brigadir J, mulai dari luka memar, luka sayat, hingga luka gores di leher seperti bekas jeratan tali.
Saat jasad Brigadir J tiba di rumah duka di Jambi, Sabtu (9/7/2022), pihak keluarga bahkan sempat dilarang membuka peti jenazah.
Untuk mengungkap kasus ini, Polri telah membentuk tim khusus. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga turut mengusut peristiwa tersebut.
Perkembangan terkini, keluarga Brigadir J melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana.
Sementara itu, pada Senin (18/7/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit resmi menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.