JAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Tangerang menetapkan santri Pesantren Daarul Qolam berinisial R (15) sebagai tersangka karena telah menganiaya teman seangkatannya BD (15) hingga tewas.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan, R ditetapkan sebagai tersangka usai pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa enam saksi.
"Kami menetapkan R sebagai anak pelaku. Dimana R sempat berkelahi dengan korban pada Minggu (7/8/2022) hingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata Zamrul kepada wartawan, Selasa (8/9/2022).
Baca juga: Santri Dianiaya di Pondok Pesantren di Tangerang, Orangtua Baru Diberitahu Usai Korban Tewas
Santri berinisial R itu dijerat Pasal 80 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan yang menyebabkan korbannya kehilangan nyawa.
Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
"R sebagai anak pelaku yang diduga telah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun," ungkapnya.
Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) UU RI No.11/2012, tentang sistem peradilan anak, penahanan anak tidak boleh dilakukan dalam hal anak memperoleh jaminan dari orang tua, wali, lembaga anak, selama tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, tidak mengulangi tindak pidana.
"Namun demikian, keputusan dilakukan penahan atau tidak dilakukan penahanan secara fisik terhadap R berdasarkan pertimbangan dan kewenangan penyidik," ujar Zamrul.
Insiden yang menewaskan BD itu terjadi pada Minggu (7/8/2022) pagi sekitar pukul 06.15 WIB.
Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman mengatakan, saat itu pelaku RE hendak menanyakan jadwal pelajaran kepada teman sekamar BD, yaitu DS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.