Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Datangi Kebun Raya Bogor, Selidiki Tanaman Bahan Pembuat Kokain yang Dikirim ke Luar Negeri

Kompas.com - 09/08/2022, 20:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor Kota mengecek langsung ke Kebun Raya Bogor untuk meluruskan informasi dugaan asal-usul bibit narkotika jenis kokain dari sana.

Informasi itu berdasarkan keterangan tersangka berinisial SDS (51) yang ditangkap polisi atas dugaan pengiriman biji kokain ke luar negeri.

Dari informasi itu lah muncul dugaan bibit narkotika jenis kokain itu berasal dari biji koka yang ada di Kebun Raya Bogor.

Setelah ditelusuri, Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota Komisaris Agus Susanto menyatakan pohon sejenis koka yang ada di Kebun Raya Bogor terdapat dari dua asal.

Baca juga: Tangkap Pengedar Kokain di Bandung, Polda Metro Selidiki Dugaan Adanya Kebun Pohon Koka

"Di Kebun Raya Bogor hanya mempunyai tanaman Erythroxylum Novogranatense (Amerika Selatan) dan Erythrocylum Cuneatum (lokal Indonesia), masing-masing satu pohon, sejenis dengan Erythrocylum koka," kata Agus dilansir dari Antara, Senin (8/8/2022).

Agus menjelaskan sejarah pohon tersebut tumbuh di Kebun Raya Bogor berasal dari hasil pertukaran biji antara Kebun Raya Bogor dengan Kebun Raya Kongo Belgia pada 1927.

Pada 1928 biji tersebut ditanam dan tumbuh di Kebun Raya Bogor. Tanaman Erythroxylum Novogranatense dan Erythroxylum Cuneatum adalah famili dengan tanaman Koka Erythroxylum yang merupakan tanaman berasal dri Amerika Selatan dan bahan dasar dari kokain.

Saat ini, kata Agus, tanaman Erythroxylum Novogranatense di Kebun Raya Bogor dalam keadaan mati. Hal itu diketahui pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kebun Raya Bogor pada 4 Agustus 2022.

Baca juga: Pengekspor Kokain Asal Bandung Pasarkan Biji Pohon Koka ke Luar Negeri secara Daring

Sementara, tanaman Erythroxylum Cuneatum asal Indonesia masih hidup.

Adapun tanaman Koka Erythroxylum penghasil biji koka bahan dasar kokain berasal dari Amerika Selatan dan itu tidak ada di Kebun Raya Bogor.

Sebelumnya, Sub Direktorat 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama Bea Cukai berhasil menggagalkan pengiriman biji kokain ke luar negeri.

Kasubdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Danang Setiyo Pambudi mengatakan polisi juga menangkap satu orang tersangka berinisial SDS (51).

Kepada polisi, SDS (51) mengaku menanam pohon koka sejak 2003. SDS mengaku awalnya dapat biji koka salah satunya dari Kebun Raya Bogor.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan mengatakan barang bukti tersebut didapatkan dari hasil menanam koka yang bisa tumbuh besar di rumahnya sejak 2003.

Baca juga: Pengekspor Kokain Asal Bandung Ditangkap, Dapatkan Biji Pohon Koka dari Kebun Raya Bogor

"Tersangka awalnya bisa menanam pohon koka dari biji koka yang dia dapatkan dari tanaman pohon koka di area terbuka Kebun Raya Bogor," ujar Zulfan.

Bukan hanya dari Kebun Raya Bogor, SDS pun mengklaim dapat biji kokain dari Kebun Balitro Lembang, Bandung, Jawa Barat. Kemudian biji kokain ini ditanam di kediamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com