Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Komplotan Pencuri Motor yang Lihai Kabur Akhirnya Tertangkap Juga...

Kompas.com - 10/08/2022, 10:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok pencuri motor yang biasa beraksi di Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya masuk ke balik jeruji besi.

HT, NG, dan RK merupakan komplotan pencuri motor yang biasa diparkir di rumah, ruko, hingga rumah kos di Kalideres.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, mereka sudah beraksi sebanyak 15 kali di kawasan Kalideres. Namun, saat kami periksa laporan kepolisiannya (LP), hanya ada enam korban yang melapor," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar di Kalideres, Selasa (9/8/2022).

Selama setengah tahun terakhir, komplotan ini selalu lihai melarikan diri dari kejaran warga maupun polisi.

"Pelaku ini baru pertama kali ditangkap. Selama beraksi memang pernah ketahuan, tapi enggak tertangkap. Dia kabur. Jadi mereka ini stand by di luar rumah target," ujar Syafri.

Baca juga: Curi Motor Karyawan di Kalideres, 3 Pencuri dan 1 Penadah Ditangkap

Hingga akhirnya, para pelaku ditangkap setelah mencuri motor milik karyawan di parkiran kantor di Jalan Daan Mogot Km 6, Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (24/7/2022).

Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV, sehingga membantu polisi mengidentifikasi pelaku.

Syafri menceritakan, seorang pelaku awalnya teridentifikasi dari kamera CCTV. Ia adalah HR, yang kemudian dikenali berada di kawasan Terminal Kalideres.

"Pada tanggal 27 juli 2022, salah satu pelaku HR berhasil diamankan di Terminal Kalideres, kemudian dikembangkan sehingga dapat ditangkap rekan-rekannya yang lain, termasuk barang bukti," jelas Syafri.

Setelah HR ditangkap, pencuri motor lainnya, yakni NG dan RK, diciduk di kediamannya di Kebon Nanas, Tangerang.

Baca juga: Komplotan Pencuri Motor Ditangkap, Sudah 15 Kali Beraksi di Kalideres

Kepada polisi, pelaku mengaku mencuri motor karena tidak punya pekerjaan lain. Mereka menganggap, mencuri motor adalah cara mudah untuk mendapatkan uang.

Selain itu, dari keterangan para pencuri juga, motor hasil curian itu dijual kepada seorang penadah bernama WA di Bunderan Kamal, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tentunya, WA pun tak luput dari borgol petugas.

Selain kepada WA, ketiga pencuri ini juga menjual motor curian kepada penadah lain, bahkan hingga ke Lampung.

Motor curian itu dijual dengan harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Sebagian besar motor curian dijual secara utuh, sebagian lainnya dipereteli onderdilnya.

"Hasil kejahatan dijual dijual Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Ada yang dijual motor utuh. Ada yang dijual sampai ke Lampung. Sementara, penadah di Lampung masih dalam pengejaran," jelas Syafri.

Baca juga: Belasan Kali Beraksi dalam Setengah Tahun, Komplotan Pencuri Motor di Kalideres Lihai Melarikan Diri

Dari tangan para pelaku, diamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna biru milik korban dan sebuah alat kunci T untuk melakukan aksi pencurian.

Ketiga pelaku pencurian disangkakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana kurungan penjara selama 7 tahun.

Sementara itu, penadah WA disangkakan Pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com