Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 15:33 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menyelidiki informasi keberadaan tanaman erythroxylum coca yang merupakan bahan pembuatan narkotika jenis kokain di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Dari hasil penyelidikan, petugas tidak menemukan tanaman yang dimaksud.

Kepala Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Agus Susanto mengatakan, Kebun Raya Bogor hanya mengoleksi tanaman erythroxylum novogranatense yang berasal dari Amerika Selatan dan erythrocylum cuneatum dari Indonesia.

Baca juga: Pengekspor Kokain Asal Bandung Ditangkap, Dapatkan Biji Pohon Koka dari Kebun Raya Bogor

Agus menyebut kedua tanaman itu masih satu jenis dengan erythroxylum coca.

"Tanaman erythroxylum coca (penghasil biji koka bahan dasar kokain) itu tidak ada di Kebun Raya Bogor," kata Agus, Rabu (10/8/2022).

Agus menjelaskan, pemeriksaan terhadap tanaman biji koka di Kebun Raya Bogor dilakukan setelah terungkapnya kasus pengiriman biji koka ke sejumlah negara yang dilakukan seorang pengedar narkoba berinisial SDS (51). Kasus itu sekarang tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Hasil pengakuan dari tim bagian koleksi dan pembibitan Kebun Raya Bogor, kedua tanaman itu didapat dari hasil pertukaran biji antara pihak Kebon Raya Bogor dengan Kebon Raya Kongo Belgia pada tahun 1927.

Baca juga: Polisi Datangi Kebun Raya Bogor, Selidiki Tanaman Bahan Pembuat Kokain yang Dikirim ke Luar Negeri

Namun, sambung Agus, saat ini koleksi tanaman Erythroxylum Novogranatense di Kebon Raya Bogor sudah mati.

"Diketahui keadaan mati pada tanggal 4 Agustus 2022 oleh pihak BRIN Kebon Raya Bogor. Sementara, tanaman Erythroxylum Cuneatum masih hidup," sebut Agus.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut membantah adanya koleksi tanaman Erythroxylum coca Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan Kebun Raya Bogor hanya mengoleksi tanaman Erythroxylum Novogranatense dan bukan Erythroxylum Coca.

Pernyataan Tri tersebut sekaligus mempertegas informasi tentang adanya tanaman penghasil kokain di lokasi pusat konservasi dan penelitian Kebun Raya Bogor.

Baca juga: BRIN Bantah Ada Tanaman Penghasil Kokain di Kebun Raya Bogor

"Merujuk pada pemberitaan di beberapa media massa yang menyatakan bahwa informasi biji koka berada di Kebun Raya Bogor (KRB). Perlu diluruskan mengingat koleksi yang ada di KRB adalah Erythroxylum Novogranatense, bukan koka (Erythroxylum coca)," tulis Tri, dalam keterangannya.

Kronologi kasus pengiriman biji koka

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap satu orang pengedar narkoba yang hendak mengekspor biji kokain ke sejumlah negara.

Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Danang Setiyo berujar, penangkapan tersebut berdasarkan hasil kerja sama dan pemantauan dengan pihak Bea Cukai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com