JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Raperda KTR) segera disahkan.
"Semua perda itu penting dan menjadi prioritas kami. Pastinya, kami ingin perda bebas rokok itu bisa segera disahkan," ujar Riza dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (10/8/2022).
Menurut Riza, raperda ini sudah lama diajukan Pemprov DKI Jakarta. Raperda ini diajukan menyusul banyaknya desakan aturan tersebut.
Merujuk pada laman resmi DPRD DKI Jakarta, Raperda Kawasan Tanpa Rokok ini sudah ada sejak 30 Desember 2021 dan saat ini masih dalam pembahasan.
Baca juga: Razia Kawasan Tanpa Rokok di Mal, Satpol PP Tangsel Sita 52 Asbak
"Itu sudah lama dan ini sudah banyak desakan dari semua pihak. Mari kami ajak seluruh warga Jakarta untuk terus membiasakan hidup sehat," bebernya.
Sebelumnya, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) menilai pembatasan rokok melalui KTR dan regulasi iklan rokok belum berjalan optimal.
"Jadi secara teori sudah ada peraturan-peraturannya namun pelaksanaannya di lapangan belum dibatasi," kata peneliti PJKS UI Renny Nurhasana dalam diskusi Polemik, Sabtu (5/9/2020).
Renny mengatakan, KTR di sejumlah daerah sejauh ini masih berupa peraturan daerah saja, namun belum diimplementasikan di lapangan.
Selain itu, Renny juga menilai promosi rokok belum betul-betul dibatasi lantaran perusahaan-perusahaan rokok masih dapat beriklan di televisi.
"Negara mana yang masih ada iklan rokoknya, di Indonesia yang masih walaupun tidak ada gambarnya. Sedangkan anak-anak itu masih banyak menonton televisi," ujar Renny.
Senada dengan Renny, anggota Komisi IX DPR, Anggia Erma Rini juga menyoroti masih adanya iklan rokok yang ditayangkan di televisi.
Meski tidak menampilkan produk rokok, kata dia, iklan-iklan rokok menggambarkan seseorang yang tampak keren sehingga tetap mendorong anak-anak dan remaja untuk mengonsumsi rokok.
Baca juga: Rampung Gelar Paripurna Bahas Raperda, DPRD DKI: Mudah-mudahan Segera Disahkan
"Ini juga bagian dari orang atau remaja ingin mencoba merokok untuk merokok itu seperti apa," kata Anggia.
Anggia menambahkan, selain iklan rokok, lingkungan teman sebaya juga menjadi salah satu faktor yang mendorong seorang anak atau remaja untuk mengonsumsi rokok.
Menurut dia, remaja merupakan masa transisi seseorang ketika mulai lepas dari ketergantungannya kepada orang tua.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.