Namun, Budi tidak menjelaskan alasan korban yang menolak untuk membuat laporan polisi atas kasus penganiayaan yang dialami.
"Laporan itu tipe A, karena sampai sekarang ini korban tidak mau buat laporan," ucap Budi.
Saat ini, EL yang menjadi korban penganiayaan oleh kekasihnya telah mendapat pendampingan psikologis.
Pendampingan diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan setelah meninjau kondisi korban.
"Sudah dapat pendampingan secara psikisnya (oleh psikolog) dari Pemda yang bawa Selasa kemarin," ujar Supriyadi.
Menurut Supriyadi, kondisi fisik korban yang tak lain juga sebagai PPSU Kelurahan Bangka itu tampak tak ada yang luka. Bahkan korban disebut terlihat santai.
"Terlihat santai-santai saja, tapi kami tidak tahu secara psikologis," ucap Supriyadi.
Korban mengaku bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Z tidak mengenai dirinya dan tidak pula meninggalkan bekas.
Baca juga: Ada Petugas PPSU Aniaya Pacar, Apa Sebenarnya Tugasnya di Lingkungan?
"Tidak, tidak kena. Saya juga tidak ada luka memar atau apa. Hanya marah-marah saja," kata EL saat ditemui di Kelurahan Bangka.
Sementara itu, dalam video yang tersebar, EL terlihat dimarahi dan ditendang oleh Z.
EL juga tampak ditabrak oleh kekasihnya menggunakan sepeda motor hingga terlihat mengenai bagian wajah.
Saat itu, El mengatakan aksi kekerasan yang dialami dari pria yang disebut calon suami itu dipicu karena salah paham. Pelaku disebut cemburu oleh korban.
Namun EL tak menjelaskan secara rinci apa yang menjadi pemicu rasa cemburu tersebut hingga kekasihnya gelap mata hingga melakukan kekerasan kepadanya.
"Hanya salah paham saja. Saya juga masih bekerja (satu hari setelah kejadian). Ini masalah cemburu saja tidak ada yang lain-lain," kata EL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.