Marcos menuturkan, awalnya ia datang ke depan Gedung DPR lokasi digelarnya unjuk rasa mahasiswa pada Senin 11 April 2022, untuk turut serta berdemonstrasi.
Saat di lokasi demo, kata Marcos, dia mendengar teriakan massa yang menyebut nama Ade Armando.
"Ada yang teriak 'Ade Armando, Ade Armando' jadi secara spontan Marcos melakukan penendangan tapi tidak kena (Ade Armando), karena ramai orang saat itu, Marcos terdorong keluar kumpulan massa," ujar Marcos.
Serupa dengan Marcos, terdakwa Komar mengaku ikut memukuli Ade Armando berawal dari suara bernada provokasi di lokasi kejadian.
Baca juga: Kuasa Hukum Salah Satu Terdakwa Pengeroyokan Ade Armando Ajukan Klemensi
"(Pukul) dua kali cuma kena apa enggak saya tidak tahu, karena sudah banyak orang saat itu," kata Komar.
Terdakwa Abdul Latif yang ikut mengerubungi Ade Armando juga mendengar suara provokatif itu.
"Pada saat kejadian, saya sempat merokok di depan Gedung DPR. Saat saya duduk, ada yang teriak 'Ade Armando penista agama', terus saya spontan memukul," kata Abdul Latif.
Hal senada diungkapkan tiga terdakwa lainnya Al Fikri Hidayatullah, Dhia Ul Haq, dan Muhammad Bagja yang mengaku datang ke lokasi demo tidak berniat untuk membuat kericuhan.
Para terdakwa mengakui bahwa mereka terlibat dalam pemukulan terhadap pegiat media sosial itu.
Terdakwa Al Fikri Hidayatullah mengaku memukul Ade Armando di bagian pipi kanan.
"Saya awalnya tidak kenal Ade Armando, karena ada yang bilang (Ade Armando) penista agama, terus saya spontan memukul. Yang saya ingat pukul wajah pipi kanan," kata Fikri saat ditanya Hakim Ketua Dewa Ketut Kartana.
Baca juga: Bersaksi di Persidangan, Polisi yang Evakuasi Ade Armando Mengira Korban Sudah Tewas Dikeroyok
Sementara terdakwa Abdul Latif mengaku memukul Ade Armando sekali di bagian pelipis mata.
Ia mengaku refleks memukul karena terprovokasi oleh teriakan massa yang menyebut nama Ade Armando sebagai penista agama.
"Kebetulan saya juga pernah lihat videonya bahwa dia (Ade Armando) sering propaganda, kemudian saya spontan memukulnya," kata Abdul Latif.
Kemudian, terdakwa Dhia Ul Haq mengaku hanya sekali memukul Ade Armando di depan Gedung DPR itu.