Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Ojol Naik, Sebagian Warga Ibu Kota Beralih ke Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 11/08/2022, 11:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga yang tinggal dan atau bekerja di ibu kota merasa keberatan dengan rencana kenaikan tarif ojek online mulai 14 Agustus mendatang.

Warga yang semula mengandalkan ojek online sebagai sarana sambungan transportasi umum berniat beralih ke kendaraan pribadi. 

Wahyu Anggoro (33) selama ini mengandalkan ojek online untuk berangkat kerja dari rumahnya menuju stasiun Depok yang berjarak 4 kilometer.

Dari stasiun, Wahyu pun menumpang KRL dan turun di stasiun Cawang. Lalu ia harus kembali menumpang ojek online menuju kantornya di kawasan Mampang Prapatan. 

Saat pulang kerja pada sore hari, Wahyu menggunakan rute dan metode transportasi yang sama.

Ia naik ojek online dari kantornya menuju stasiun Cawang, lalu naik KRL dan turun di stasiun Depok, kemudian menyambung ojek online lagi hingga sampai di rumahnya. 

Artinya, dalam sehari, Wahyu empat kali menumpang ojek online. 

"Berat di ongkos. Sekarang saja sudah berasa berat, apalagi kalau tarifnya naik," kata Wahyu kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Warga Jakarta Diharapkan Beralih ke Transjakarta dan Angkot Jaklingko

Dalam sekali perjalanan saja, ongkos yang harus dikeluarkan Wahyu saat ini mencapai Rp 14.000-18.000.

Belum lagi jika jam sibuk, maka tarif yang dipatok aplikator biasanya naik. 

"Sehari itu bisa habis sekitar Rp 60.000-70.000," katanya. 

Wahyu belum mempunyai hitungan pasti berapa ongkos untuk naik ojek online dalam sehari jika tarifnya sudah naik nanti.

Ia mengaku akan mencoba terlebih dulu. Namun jika tarif terasa jauh lebih mahal, maka ia lebih memilih untuk beralih menaiki sepeda motor menuju kantornya. 

"Naik motor sebenarnya capek kena macet. Tapi jelas ongkosnya lebih murah," katanya. 

Baca juga: Serikat Ojol Ikut Demo di Gedung DPR: Lelah jadi Sapi Perah Aplikator

Hal serupa disampaikan Sintia (29) yang tinggal di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com