JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyoroti adanya kenaikan tarif ojek online (ojol) di DKI Jakarta yang akan berlaku per 14 Agustus 2022.
Untuk diketahui, rentang biaya jasa minimal tarif ojol di DKI naik dari Rp 8.000–10.000 menjadi Rp 13.000–13.500.
Ia menilai bahwa kenaikan tarif itu tak tepat untuk dilakukan. Sebab, operator ojol merupakan pihak swasta.
Baca juga: Tarif Ojol Naik, Sebagian Warga Ibu Kota Beralih ke Kendaraan Pribadi
"Kelihatannya agak kurang tepat. Apa dasar pertimbangan menaikkan tarif ojol? Padahal itu (operator ojol) swasta dan investasi pemerintah hampir tidak ada," kata Gilbert saat dihubungi, Kamis (11/8/2022).
Namun, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini setuju jika kenaikan tarif bertujuan untuk mendorong masyarakat agar berpindah dari pengguna ojol menjadi pengguna transportasi publik.
"Sepertinya ini upaya (untuk) mendorong pindahnya masyarakat pengguna ojol ke transportasi publik. Ini kebijakan yang baik soal mendorong masyarakat pindah ke transportasi publik," imbuh dia.
Namun, berpindahnya masyarakat menjadi pengguna transportasi publik tak hanya dipengaruhi oleh kenaikan tarif ojol itu saja.
Menurut dia, cakupan rute, keamanan, dan lain-lain, juga memengaruhi berpindahnya masyarakat menjadi pengguna transportasi publik.
Baca juga: Kenaikan Tarif Ojol Dinilai Bisa Tingkatkan Penumpang Transportasi Umum di Jakarta
"Saya kira berpindahnya masyarakat ke trans publik akan ditentukan besarnya kenaikan ojol," kata Gilbert.
"Di samping itu, jam kerja, cakupan rute, frekuensi dan keamanan akan turut berpengaruh ke keinginan masyarakat untuk berpindah," sambung dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menilai bahwa kenaikan tarif ojol merupakan kepentingan beberapa elemen, termasuk para ojol itu sendiri.
"(Kenaikan) untuk kepentingan semua, semua elemen, sektor, terutama juga para ojek online. Ini memang merupakan konsep penyempurnaan dari transportasi," tutur dia, Rabu (10/7/2022).
Di sisi lain, kenaikan tarif ojol itu dianggap mampu meningkatkan penumpang transportasi umum di Jabodetabek, terkhusus DKI Jakarta.
Baca juga: Tarif Ojol Naik, Warga Jakarta Diharapkan Beralih ke Transjakarta dan Angkot Jaklingko
"Iya, Insya Allah ya (mampu meningkatkan penumpang transportasi umum)," sebutnya.
Riza menyebut, peningkatan penumpang transportasi bisa meningkat karena layanan bus Transjakarta kini dinilai masih memiliki harga yang terjangkau.
Politisi Gerindra itu lantas mengeklaim bahwa bus transjakarta memiliki tarif termurah, jika dibandingkan dengan transportasi publik berjenis bus di negara lain.
"Mungkin Transjakarta termasuk transportasi publik atau bus termurah (dibandingkan) di banyak negara di dunia. Transportasi publik di banyak negara itu jauh lebih mahal dari Jakarta," kata Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.