BEKASI, KOMPAS.com - Harga mi instan terus diisukan naik sampai tiga kali lipat. Isu kenaikan harga mi instan disinyalir sebagai imbas perang Rusia-Ukraina yang berkelanjutan.
Isu yang berembus kencang membuat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Tedi Hafni buka suara.
Tedi mengeklaim bahwa hingga saat ini, harga mi instan di wilayahnya masih stabil dan berada dalam harga normal.
Baca juga: Disperindag Kota Bekasi Sebut Harga Mi Instan di Wilayah Bekasi Stabil
"Pasaran di Kota Bekasi, masih stabil, belum ada kenaikan signifikan, masih harga normal," kata Tedi melalui sambungan telepon, Kamis (11/8/2022).
Menanggapi pernyataan tersebut, Kompas.com mencoba melakukan penulusuran langsung ke Pasar Baru Kota Bekasi, Bekasi Timur, Kota Bekasi guna mencari tahu berapa harga mi instan di pasar tradisional.
Salah satu pedagang warung kelontong di Pasar Baru, Sukron (18), menjelaskan bahwa mi instan di toko miliknya sudah mengalami kenaikan harga jual, bahkan sejak beberapa bulan yang lalu.
Baca juga: Harga Mi Instan Bakal Naik, Simak Harganya di Tokopedia, Shopee, dan Blibli
"Sudah naik semua sih harga mie instan, sudah sekitar dua bulan naiknya," ungkap Sukron saat ditemui Kompas.com di Pasar Baru Kota Bekasi, Kamis.
Sebelum terjadi kenaikan tersebut, ia mengaku bahwa harga mi instan perbungkus seharga Rp 2.500, sedangkan sekarang, ia menjual mi instan mulai Rp 3.000-Rp 3.500 tergantung merek.
"Rata-rata memang pembeli itu beli tiap dus, karena buat jualan. Kalau pembeli itu belinya 5-20 bungkus, itu dijualnya pakai harga satuan, kalau per dus, masih bisa nego," tuturnya.
Baca juga: Begini Cara Mencoba Tarif Integrasi Rp 10.000 Lewat Aplikasi Jaklingko
Tak jauh berbeda dengan Sukron, Bodas (30) juga mengatakan hal yang sama.
Bodas berujar bahwa harga jual mi instan hampir setiap kios di Pasar Baru Kota Bekasi sudah mengalami kenaikan, termasuk di lapak miliknya.
"Kalau sebelum naik per dus dijual Rp 26.500, kalau sekarang kami jual Rp 28.000. Kalau per bungkus, sebelum naik itu kami jual Rp 2.000, sekarang dijualnya Rp 3.000," jelas Bodas.
Meski mengalami kenaikan dan banyak yang mengeluh, namun minat masyarakat untuk membeli mi instan masih tinggi.
"Kalau mengeluh, hampir semua (pembeli), apalagi yang beli para pemilik warkop. Tapi ya mau gimana, masyarakat tetap beli, semua juga sesuai harga jual," jelasnya.
Meski tetap laku dijual, Bodas berharap agar harga mi instan dapat kembali turun, mengingat bahwa mi instan merupakan salah satu dagangan yang paling laku dijual.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.