JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan sekadar keberhasilan mengusir penjajah.
Menurut dia, kemerdekaan yang sebenarnya adalah memberikan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia.
"Berkali-kali kami sampaikan, kemerdekaan itu bukan hanya menggulung kolonialisme. Kemerdekaan itu yang lebih penting adalah ia bisa menggelar kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Anies saat menyampaikan pidato kebangsaannya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (17/8/2022) malam.
Baca juga: Sampaikan Pidato Kebangsaan, Anies Sebut Masih Banyak Janji Kemerdekaan yang Belum Dilunasi
Menurut Anies, keadilan sosial yang dimaksud dalam sila kelima Pancasila harus bisa diterapkan oleh penyelenggara negara dalam menyusun kebijakan.
Dengan begitu, Anies berharap kebijakan yang dibuat dan dijalankan oleh pemerintah bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Ini pekerjaan rumah yang sekarang ada di depan kita, dan menghadirkan rasa keadilan bukan semata-mata soal menegakkan hukum, menegakkan aturan," ungkap Anies.
Baca juga: Pidato Kebangsaan Anies: 85 Persen Rumah di Jakarta Tak Perlu Bayar PBB
Sejauh ini, lanjut Anies, masih banyak kebijakan yang justru membebani rakyat.
Dia mencontohkan soal biaya pajak bumi dan bangunan (PBB) yang diberlakukan untuk semua lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut dianggap berbanding terbalik dengan konsep keadilan sosial yang selama ini digaungkan dan tertuang dalam sila kelima Pancasila.
Anies sebelumnya mengatakan bahwa menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Baca juga: Berlakukan Pergub 23 Tahun 2022, Anies: Untuk Hindari Pengusiran secara Sopan karena Pajak
Peringatan 77 tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2022 ini, harus menjadi pengingat bahwa masih ada janji kemerdekaan yang belum bisa diberikan kepada masyarakat.
"Peringatan bahwa 77 tahun ini ada sebagian dari janji kemerdekaan yang sudah dilunasi, tapi masih banyak yang belum (bisa dituntaskan)," tutur Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.