Oleh: Edy Chandra, S.Sn, M.I.Kom*
LOGO mewakili sebuah brand image merupakan wujud identitas visual yang memiliki karakteristik spesifik seperti warna, filosofi dan banyak unsur lainnya.
Dalam perkembangannya perusahaan bisnis mulai melakukan inovasi prewajahan visual dengan menggabungkan elemen dalam proses perancangannya.
Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu perusahaan bisnis dalam lingkup pariwisata yang menyadari pentingnya perubahan logo untuk kepentingan brand image perusahaan pascapandemic Covid-19.
Tahun 1966 merupakan titik awal dibentuknya Badan Pelaksana Pembangunan Proyek Ancol (BPP Ancol) yang diketuai oleh Gubernur Dr. H. Soemarno Sostroatmojo.
Dengan luas lahan sebesar 552 Hektar, Proyek Ancol diserahkan kepada PT Pembagunan Jaya atas persertujuan Gubernur Ali Sadikin tahun 1967.
Mulai tahun 2004, PT Pembangunan Jaya selaku manajemen Taman Impian Jaya Ancol berupaya memperkuat struktur modal pengembangan Ancol dengan melakukan penawaran umum saham perdana kepada public (Initial Public Offering/IPO) sebesar 80.000.000 lembar saham biasa di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juli 2004.
Kelanjutan dari aksi korporasi tersebut, PT Pembangunan Jaya Ancol resmi menyandang status Perusahaan Terbuka dengan besaran saham publik sebesar 10 persen.
Keterbukaan kepemilikan saham kepada publik oleh PT Pembangunan Jaya juga dinyatakan dalam visualisasi wujud reformasi logo dengan gaya visual yang lebih berwarna sebagai bentuk ungkapan keterbukaan Bersama Taman Impian Jaya Ancol bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta.
Namun slogan tersebut tidak menyentuh pada target sasaran sehingga slogan dalam logo dikembalikan menjadi “Taman Impian” (2006-2022) hingga saat ini.
Muncul informasi resmi pada 15 Agustus 2022, untuk pertama kalinya secara resmi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria akan hadir dan meresmikan acara “Launching Ancol New Logo” berlokasi di Stone Area, Symphony of The Sea Taman Impian Jaya Ancol.
Saat itu brand identity Ancol berubah menjadi visualisasi logo dengan nuansa biru. Tentunya muncul pertanyaan mengapa pihak manajemen Ancol mengubah brand identity yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu lokasi wisata di wilayah DKI Jakarta.
Secara umum kita dapat melirik ke tahun sebelumnya, di masa pandemi Covid-19 pada 2020, Taman Impian Jaya Ancol terdampak penurunan pendapatan sebesar 76 persen dari 18 Juta pengunjung menjadi 4,5 Juta pengunjung selama setahun.
Hal tersebut merupakan imbas ditutupnya tempat wisata pada masa Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pada masa pandemi, manajemen Taman Impian Jaya Ancol melakukan tindakan efisiensi cashflow dengan strategi basic cost dan pengeluaran biaya yang berfokus kepada keselamatan pengunjung.
“Penjadwalan ulang seluruh proyek dan fokus terhadap proyek ‘Symphony of The Sea’(Kawasan pantai timur)” menurut Direktur Utama PT Pembagunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, dalam jumpa publik di Candi Bentar Hall Jakarta Utara pada 30 Agustus 2021.
Manajemen Taman Impian Jaya Ancol juga telah merencanakan inisiatif transformasi bisnis secara menyeluruh dengan target perseroan akan menjadi World Class Brand of Indonesia melalui beragam inisiatif kegiatan.
Target akhir yang ingin diberikan kepada publik adalah rasa kepuasan dan kebahagiaan, kemudian dikemas dengan strategi perubahan brand identity, yaitu perwajahan baru logo Ancol.
Melalui sebuah konsep visualisasi logotype Ancol dengan nuansa warna biru tua yang dibubuhi visual bintang pada huruf A telah menjadi pencitraan baru bagi Taman Impian Jaya Ancol.
Sebuah pencitraan yang memberikan harapan baik bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang akan bertamasya di Taman Impian Jaya Ancol.
Harapan besar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali bisa memberikan kebahagiaan kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dia memiliki harapan melalui brand brand baru dan logo baru, Ancol hadir dengan Semangat baru.
Tentunya perlu disimak lebih lanjut gambaran makna konsep logo baru Ancol dengan warna biru, yaitu:
Kesimpulan makna logo baru Ancol adalah menggambarkan sebuah kebahagiaan murni, dampak yang abadi, serta demokratisasi, inklusivitas, dan aksesibilitas.
Menurut Surianto Rustan, pakar dan penulis buku desain logo 2021, keberadaan logo merupakan perwajahan dari brand, di mana logo perlu selaras dengan kepribadian/karakter brand.
Apabila karakter logo menampilan image keceriaan/menyenangkan, maka unsur tersebut harus tercermin dalam perwajahan visual logo tersebut.
Surianto Rustan menyampaikan beberapa poin penting terhadap kebutuhan perubahan logo perusahaan, yaitu:
Merespons perubahan logo Ancol, Surianto menilai tidak mencerminkan kepribadian/karakter Ancol yang ceria/gembira bagi seluruh masyarakat.
Logo baru Ancol memberikan kesan dingin, berkarakter logo sebuah perusahaan formal pada umumnya, tidak mewakili karakter sektor pariwisata dan hiburan.
Berbeda pendapat dengan Budianto Leoputra CEO JXL Design Co, sekaligus Alumni DKV Untar Jakarta, yang telah menanggani perancangan logo perusahaan nasional maupun internasional.
Dia menilai, perancangan perwajahan sebuah logo adalah hak penuh dari pemilik perusahaan. Seorang pemilik dan pemimpin perusahaan yang paling mengetahui karakter perusahaannya.
Sementara perancang/desainer merupakan pihak yang membantu mewujudkan perwajahan visual sebuah logo yang tepat dan diinginkan oleh sang pemilik/pemimpin perusahaan.
Budi Leoputra mengatakan, publik yang sepakat atau tidak dengan hasil rancangan perwajahan visual logo seorang desainer hanya sebatas kepada batasan selera publik yang tidak dapat disamaratakan satu dengan lainnya.
*Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Tarumanagara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.