Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran di Simprug: Rumah Habis, Motor dan Alat Kerja Tinggal Kerangka

Kompas.com - 22/08/2022, 18:44 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tursiman (60) tak henti-hentinya berjalan perlahan di tengah gang beraspal dan penuh puing-puing kayu yang sudah menjadi arang di depan rumahnya.

Rumah Tursiman di Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu menjadi salah satu rumah yang ludes terbakar dalam peristiwa kebakaran pada Minggu (21/8/2022) pagi.

Tursiman terlihat meratapi rumah petak, yang sudah lebih dari 25 tahun ditempatinya, yang kini telah hangus terbakar.

Bagian atap dan dinding rumah tempat Tursiman berteduh dari panas dan hujan itu kini telah rata dengan tanah.

"Itu rumah saya yang di tengah-tengah, sudah habis. Ya rumah kecil-kecilan, sudah 25 tahun lebih saya tinggal di sini. KTP juga sudah jadi warga sini," kata Tursiman di lokasi kebakaran, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Pemkot Jaksel Sediakan Bantuan untuk 398 Korban Kebakaran di Simprug Jaksel

Tursiman bercerita, api besar begitu cepat melalap rumahnya pada Minggu pukul 10.00 WIB.

Tursiman panik saat mendengar suara teriakan keras tetangga yang tempat tinggalnya terbakar lebih dulu.

"Saat itu saya mau berangkat kerja, saya habis dari toilet, dengar (tetangga) sebelah berteriak 'kebakaran'. Saya keluar, api sudah besar, angin kencang," ucap Tursiman.

"Saya evakuasi sendiri, karena saya tinggal sendiri. Keluarga (anak dan istri) sudah pisah," lanjut dia.

Baca juga: Puslabfor Uji Sejumlah Barang Bukti untuk Usut Penyebab Kebakaran di Simprug Jaksel

Saat itu, Tursiman kembali ke dalam rumah. Ia berusaha menyelamatkan surat-surat berharga dan pakaian lebih dahulu ke tempat yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

Tursiman beberapa kali kembali ke rumah untuk mengevakuasi sepeda, dua mesin potong rumput, dan motor yang diparkirkan tidak jauh dari rumahnya.

Namun, api rupanya semakin besar. Tempat evakuasi barang-barang Tursiman ikut dilalap api.

"Saya pikir tidak sampai sini apinya, tidak tahunya bangunannya ambruk timpa motor saya dan kebakar. Jadi ada motor, sepeda balap, dan dua mesin potong," ucap Tursiman.

Baca juga: Sejumlah Korban Kebakaran di Simprug Jaksel Mencari Sisa Barang Berharga

Bagi Tursiman, semua barang yang dievakuasinya merupakan barang berharga. Barang-barang itu merupakan alat yang selama ini ia gunakan untuk mengais rezeki.

Tursiman biasanya menggunakan motor untuk alat transportasi, sedangkan dua mesin potong rumput merupakan alat kerjanya sebagai pembuat dan perawat taman.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com