BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan bahwa pembangunan gedung baru Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi di Lapangan Bimba, Perumnas 2, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, sudah sesuai rencana.
"Bawaslu pernah membahas, warga belum ada. (Pembangunan) on the track ya," kata Tri di Bekasi, Senin (22/8/2022).
Terkait spanduk penolakan yang dibentangkan oleh warga Kayuringin Jaya, Tri menyebutkan bahwa pihaknya segera mengecek ke lokasi.
"Itu nanti saya cek lagi itu (spanduk penolakan). Itu kan lebih ke pelaksanaannya, lebih ke lurah dan camat, seperti apa itu nanti," ujar Tri singkat.
Baca juga: Tolak Pembangunan Gedung Bawaslu Kota Bekasi di Area Resapan Air, Warga Pasang Spanduk
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga yang mengatasnamakan warga lingkungan Kayuringin 2 membuat spanduk penolakan pembangunan gedung Bawaslu.
Pantauan Kompas.com di Lapangan Bimba, Senin, spanduk penolakan pembangunan tersebut terbentang di atas persimpangan jalan.
"KAMI WARGA PERUMNAS 2 KOTA BEKASI MENOLAK KERAS PEMBANGUNAN GEDUNG BAWASLU DI LAPANGAN BIMBA," demikian isi spanduk tersebut.
"FASUS FASOS INI BUKAN UNTUK GEDUNG BAWASLU," lanjutan isi spanduk.
Baca juga: Cincin di Jari Tak Bisa Dilepas, Warga Bekasi Minta Bantuan Petugas Damkar
Ketua RW 009 Kayuringin Jaya, Widi Kurniawan (49), mengatakan bahwa mulanya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi mengirimkan surat terkait rencana pembangunan gedung Bawaslu.
Warga kemudian membalas surat tersebut untuk menolak pembangunan gedung Bawaslu.
Sebab, menurut Widi, para warga sepakat memanfaatkan lahan fasos dan fasum untuk kepentingan masyarakat.
"Karena Bawaslu ada kaitan politiknya, masyarakat kurang nyaman jika mereka (Bawaslu) berkantor di sana," kata Widi.
Widi menyebutkan, lahan yang rencananya digunakan sebagai lokasi pembangunan gedung Bawaslu yang baru itu merupakan jalur hijau atau resapan air.
"Masyarakat Perumnas II yang terdiri dari enam RW itu ya menolak terkait pembangunan gedung Bawaslu," sebut dia.
Oleh karena itu, Widi berujar, warga ingin lahan seluas 5.400 meter persegi di wilayah tersebut dimanfaatkan untuk sarana terbuka.
"Sarana terbuka olahraga, buat resapan air juga. Kalau bisa juga ada gedung balai rakyat, jadi itu bagusnya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.