JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan pemerintah segera menyiapkan vaksin setelah ditemukan kasus cacar monyet pertama di Indonesia.
Menurut Dicky, selama ini vaksinasi masih dianggap efektif untuk dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak tertular dari virus.
"Saya sudah ingatkan kita harus sudah siapkan namanya vaksin. Meskipun (kasus) tidak banyak, karena ring vaksin masih dianggap relatif cukup efektif, meski ada beberapa catatan," ujar Dicky saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: 3 Orang Kontak Erat dengan Pasien Pertama Cacar Monyet, Belum Ada Tanda Penularan
Dicky mengatakan, vaksinasi disiapkan untuk beberapa masyarakat golongan tertentu yang telah terpapar penyakit menular lain, seperti HIV/Aids.
Masyarakat yang terpapar penyakit menular itu dinilai sangat beresiko lebih parah apabila tertular cacar monyet atau monkeypox.
"Mereka dobel risikonya. Kalau terinfeksi monkeypox itu akan manifestasi klinis bisa makin parah," ucap Dicky.
Dicky mengatakan, vaksin itu dinilai dapat mencegah tingkat keparahan apabila seorang yang memiliki penyakit menular lain terpapar cacar monyet.
"Segera dilakukan termasuk kesiapan dalam obat, untuk mencegah keparahan. Itu pertama yang harus dilakukan," kata Dicky.
"Saya ingatkan lagi, bangun komunikasi tidak menstigma kelompok. Bangun kewaspadaan, tidak perlu panik tapi kita harus sadari jaman ini globalisasi wajar kalau ada penyakit, tapi bagaimana meresponnya," sambung Dicky.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan di wilayah DKI Jakarta
"Pasien ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang lelaki 27 tahun," kata Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers video, Sabtu (20/8/2022).
Pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalan luar negeri.
Pasien kemudian mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022 dan mengalami pembesaran kelenjar limfe.
Baca juga: Cacar Monyet Muncul di Jakarta, Pakar: Curigai Setiap Pelancong Pria dari Negara Ini
Syahril juga menyebut, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet sudah muncul bercak cacar di tubuhnya.
"Ada cacarnya muka, telapak tangan, kaki dan sebagian alat genitalia (atau organ seksual)," ucap dia.
Temuan kasus tersebut, kata Syaril, berawal dari petugas kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien.
Petugas kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR.
"Dalam hitungan dua hari, PCR dilakukan dan tadi malam (Jumat (19/8/2022), diumumkan positif terkonfirmasi," kata dia.
Baca juga: Wagub DKI Imbau Warga Waspadai Penyebaran Cacar Monyet
Kondisi pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut kini dalam kondisi yang baik dan memiliki gejala ringan sehingga hanya perlu dilakukan isolasi mandiri di rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.