Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet Pertama Ditemukan di Jakarta, Epidemiolog: Harus Segera Siapkan Vaksin

Kompas.com - 23/08/2022, 12:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan pemerintah segera menyiapkan vaksin setelah ditemukan kasus cacar monyet pertama di Indonesia.

Menurut Dicky, selama ini vaksinasi masih dianggap efektif untuk dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak tertular dari virus.

"Saya sudah ingatkan kita harus sudah siapkan namanya vaksin. Meskipun (kasus) tidak banyak, karena ring vaksin masih dianggap relatif cukup efektif, meski ada beberapa catatan," ujar Dicky saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: 3 Orang Kontak Erat dengan Pasien Pertama Cacar Monyet, Belum Ada Tanda Penularan

Dicky mengatakan, vaksinasi disiapkan untuk beberapa masyarakat golongan tertentu yang telah terpapar penyakit menular lain, seperti HIV/Aids.

Masyarakat yang terpapar penyakit menular itu dinilai sangat beresiko lebih parah apabila tertular cacar monyet atau monkeypox.

"Mereka dobel risikonya. Kalau terinfeksi monkeypox itu akan manifestasi klinis bisa makin parah," ucap Dicky.

Dicky mengatakan, vaksin itu dinilai dapat mencegah tingkat keparahan apabila seorang yang memiliki penyakit menular lain terpapar cacar monyet.

"Segera dilakukan termasuk kesiapan dalam obat, untuk mencegah keparahan. Itu pertama yang harus dilakukan," kata Dicky.

Baca juga: Pasang Mata Setelah Pasien Cacar Monyet Terkonfirmasi: Curigai Pelancong Pria hingga Seruan Hidup Bersih

"Saya ingatkan lagi, bangun komunikasi tidak menstigma kelompok. Bangun kewaspadaan, tidak perlu panik tapi kita harus sadari jaman ini globalisasi wajar kalau ada penyakit, tapi bagaimana meresponnya," sambung Dicky.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan di wilayah DKI Jakarta

"Pasien ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang lelaki 27 tahun," kata Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers video, Sabtu (20/8/2022).

Pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalan luar negeri.

Pasien kemudian mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022 dan mengalami pembesaran kelenjar limfe.

Baca juga: Cacar Monyet Muncul di Jakarta, Pakar: Curigai Setiap Pelancong Pria dari Negara Ini

Syahril juga menyebut, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet sudah muncul bercak cacar di tubuhnya.

"Ada cacarnya muka, telapak tangan, kaki dan sebagian alat genitalia (atau organ seksual)," ucap dia.

Temuan kasus tersebut, kata Syaril, berawal dari petugas kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR.

"Dalam hitungan dua hari, PCR dilakukan dan tadi malam (Jumat (19/8/2022), diumumkan positif terkonfirmasi," kata dia.

Baca juga: Wagub DKI Imbau Warga Waspadai Penyebaran Cacar Monyet

Kondisi pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut kini dalam kondisi yang baik dan memiliki gejala ringan sehingga hanya perlu dilakukan isolasi mandiri di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com