Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pembeli Kaget Harga Telur Tembus Rp 32.000, Pedagang Khawatir Makin Meroket jika Harga BBM Naik

Kompas.com - 25/08/2022, 06:53 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Drama harga bahan pokok kembali mengancam keramaian masak-memasak di dapur. Akhir-akhir ini, harga komoditas telur ayam bergerak semakin meninggi dan mengkhawatirkan.

Pedagang bahan pokok di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, mengungkapkan bahwa harga telur ayam negeri mencapai Rp 32.000 per kilogram pada Rabu (24/8/2022),

"Harga telur ayam negeri naik, sekarang Rp 32.000 sekilo. Harganya memang naik akhir-akhir ini," kata Andri (42), pedagang telur di Pasar Slipi, Rabu.

Baca juga: Pedagang Pasar Slipi: Pembeli Kaget Harga Telur Ayam Kini Rp 32.000 Per Kg

Andri mengungkapkan, kenaikan harga telur terlihat sejak pekan lalu. Kata dia, pekan lalu harga telur ayam negeri Rp 30.000 per kilogram.

"Momen naik ke Rp 32.000 itu baru dua hari ini. Beberapa hari kemarin masih 31.000. Pokoknya, satu pekan kemarin itu naik dari Rp 30.000, ke Rp 31.000, terus sekarang Rp 32.000," ungkap dia.

Selain telur ayam negeri, harga telur puyuh juga mengalami kenaikan. Sementara itu, harga telur ayam kampung dan telur bebek masih normal.

"(Telur) puyuh naik dari Rp 35.000 sekilo jadi Rp 38.000 sekilo. Kalau telur lainnya standar, telur ayam kampung masih Rp 2.500 per butir dan telur bebek Rp 3.000 per butir," jelas Andri.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Jakarta Naik, Wagub: Kami Cari Solusi Terbaik

Menengok ke belakang, menurut Andri, harga telur fluktuatif sejak momen Idul Fitri 2022. Bahkan, pada Juni 2022, harga telur mencapai Rp 34.000 per kilogram.

"Ayam negeri sebelumnya naik turun harganya. Waktu Lebaran kemarin Rp 27.000, tapi sebulan kemudian, sekitar Juni, harga naik bisa sampai Rp 34.000. Terus turun lagi ke Rp 28.000. Nah, sekarang naik lagi," ungkap Andri.

Konsumen kaget

Andri mengaku, para pelanggannya kaget ketika mengetahui lonjakan harga yang selisihnya mencapai Rp 2.000 dari pekan lalu.

"Pembeli saya pada kaget, kok jadi Rp 32.000. Ada yang beli minggu lalu, terus datang sekarang, dia kaget kok harganya beda sampai Rp 2.000. Saya bilang, 'cek aja toko lain kalau enggak percaya'," kata Andri.

Kenaikan harga ini, ujar dia, berdampak pada sedikitnya pembelian telur oleh konsumen. Padahal, menurut dia, para pedagang seperti dirinya mengambil keuntungan dalam nominal yang sama.

Baca juga: Harga Telur Capai Rp 32.000, Mendag: Mudah-mudahan Sebulan Lagi Turun

"Pembeliannya jadi sedikit. Padahal mau tinggi atau rendah harganya, keuntungan kami tetap sama, tapi kalau harga tinggi, modal kami lebih besar dan pembeli pada enggak sanggup," tutur Andri.

"Dari agen itu variatif sekitar Rp 29.000 atau Rp 29.400, pedagang ambil untung palingan Rp 2.000 sampai Rp 3.000. Kalau harga naik lagi, ngambil untungnya segitu juga," kata Andri.

Jangankah mengambil untung lebih, di saat harga telur tinggi, sesekali pedagang harus nekat mengurangi keuntungan agar pelanggan tetap berbelanja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com