TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 443/5481-Dinkes/VIII/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox di Kota Tangerang.
Kebijakan ini sebagai tindak lanjut setelah kasus cacar monyet pertama teridentifikasi di Indonesia.
"Dinkes telah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit, puskesmas, dan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni, melalui keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Dinkes Tangsel Diminta Sosialisasikan Pencegahan Cacar Monyet hingga ke Kelurahan
Berdasarkan surat edaran, seluruh faskes diminta untuk melakukan pengamatan dan deteksi dini sesuai prosedur operasional cacar monyet, tata laksana, serta pemeriksaan laboratorium.
“Seluruh faskes juga diintruksikan untuk menyebarluaskan informasi atau mengedukasi tentang cacar monyet kepada masyarakat luas,” lanjut Dini.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang juga disiagakan sebagai lokasi karantina sementara jika nantinya ditemukan kasus cacar monyet.
Meskipun kasus cacar monyet belum teridentifikasi di Kota Tangerang, Dini mengimbau masyarakat tetap waspada, tenang dan tidak panik berlebihan.
Selain itu ia mengingatkan soal pola hidup bersih dan sehat (PHBS), berolahraga, dan makan-makanan yang bergizi.
Baca juga: Menkes: Vaksin Cacar Monyet Didistribusikan Akhir 2022, untuk Warga Berisiko Tinggi
Masyarakat diminta segera datang ke faskes terdekat jika menemukan gejala atau ciri-ciri yang merujuk pada cacar monyet.
Adapaun gejala pasien yang terpapar cacar monyet antara lain, demam lebih dari 38 derajat, muncul ruam-ruam di kepala, wajah hingga telapak tangan dan kaki, perubahan warna kulit hingga pembengkakan pada kelenjar getah bening.
"Jika mengalami gejala klinis tersebut, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Sehingga, petugas kesehatan bisa segera melakukan penelusuran, apakah penyakit tersebut benar-benar positif cacar monyet atau bukan,” kata Dini.
Dini menjelaskan, cacar monyet dapat ditularkan melalui sentuhan fisik dengan penderita. Virus tersebut menular melalui cairan yang melepuh dari ruam atau bercak merah dari penderita.
“Ayo selalu waspada, dengan tidak bertukar alat pribadi seperti handuk dan lainnya. Kuncinya, tingkatkan PHBS,” ujar Dini.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Soal Cacar Monyet: Penularan Lewat Droplet Masih Sebatas Dugaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.