BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi memprihatinkan terlihat jelas di bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Murid-murid yang seharusnya diberikan fasilitas terbaik untuk menuntut ilmu, justru tidak terlihat di SD Negeri tersebut.
Bangunan sekolah yang terdiri dari total 6 ruang kelas itu, hampir semua plafon di ruang kelas tampak berlubang.
Baca juga: Plafon Berlubang dan Rusak, Murid SDN 02 Sukadaya Belajar Tergantung Cuaca
Kondisi ruang-ruang kelas juga jauh dari kata layak. Kaca jendela pecah dan berlubang, sementara tembok penuh dengan coretan.
Di salah satu ruang kelas bahkan tidak tersedia bangku dan meja, sehingga para siswa-siswi terpaksa belajar di lantai dan hanya beralaskan terpal seadanya.
Pintu-pintu masuk di kelas-kelas tersebut juga tampak lapuk dimakan rayap. Beberapa dinding di ruang kelas bahkan bolong dan ditambal sulam menggunakan sebuah triplek yang ikut rusak termakan usia.
Ironisnya, jarak antarsekolah dan gedung Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi tidak lebih dari 40 kilometer.
Baca juga: Kondisi SDN Sukadaya 02 Bekasi, Plafon Berlubang dan Ada Kelas yang Tak Punya Meja-Kursi
Para siswa terlantar lantaran kerusakan di gedung tersebut sudah terjadi selama beberapa tahun ke belakang.
Berdasarkan informasi dari salah satu tenaga pengajar, kondisi bangunan yang rusak itu sudah terjadi selama 5 tahun.
"Kondisi (tidak layak) ini kalau 5 tahun mah ada," ucap salah tenaga pengajar yang tidak ingin disebutkan namanya, di lokasi, Kamis (25/8/2022).
Proses renovasi juga tak pernah dilakukan dan menjadikan bangunan tersebut menjadi sangat tidak layak.
Baca juga: Sudah 5 Tahun, SD Negeri 02 Sukadaya Beratap Bolong dan Dinding Penuh Coretan
Tenaga pengajar itu mengungkapkan bahwa kondisi atap plafon yang berlubang membuat semua kegiatan belajar bergantung pada cuaca.
Jika musim hujan, anak-anak pun diwajibkan melepas sepatu, karena kondisi ruangan akan basah akibat air hujan.
"Kalau sehabis hujan, tetap ngajar. Tapi anak-anak sepatunya dilepas atau pakai sandal. Kalau musim hujan, ya enggak harus pakai sepatu," ujar dia.
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang diucapkan salah satu orangtua murid, Sadiyah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.