“(Relokasi) tidak mungkin dihindari dalam pembangunan sebuah kota. Bayangkan ada sebuah kawasan di mana pemerintah harus bangun jalan tol, harus bangun LRT (light rail transit), pasti harus ada relokasi (warga),” tutur Anies.
“Jadi tidak mungkin tidak ada relokasi,” sambung dia.
Baca juga: Penampakan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Bangunan Lebih Tinggi Dibanding Rusun pada Umumnya
Kampung dengan konsep rumah susun (rusun) itu diperuntukkan bagi warga eks Bukit Duri yang dulu digusur untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung pada tahun 2016.
Anies mengingatkan bahwa proses relokasi di Bukit Duri itu dulu diwarnai dengan kekerasan oleh petugas yang mengeksekusi penggusuran.
“Yang saya garis bawahi adalah tentang kekerasan, jangan sampai ada kekerasan lagi didalam proses (relokasi), itu yang penting,” sebut Anies.
Politisi non-parpol itu juga menegaskan, proses relokasi harus dikomunikasikan dengan baik kepada warga yang terdampak.
Menurut dia, perencanaan relokasi juga harus dibahas dengan matang bersama warga.
Jika dikomunikasikan secara benar, proses relokasi bakal berjalan dengan baik.
“Saya ingin garis bawahi pentingnya untuk kami bisa menyelenggarakan hal seperti ini sebelum eksekusi pembangunan dilakukan. Toh ujungnya bisa tinggal di tempat yang layak bukan? Seringkali pemerintah itu terbalik prosesnya, harusnya kami siapkan solusinya,” ujar Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.