Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2022, 20:34 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok Sony Hendro mengungkapkan penyebab kenaikan harga telur di sejumlah pasar dan agen di Kota Depok.

Menurut dia, kenaikan harga telur itu disebabkan oleh harga pakan ayam yang mahal.

"Memang kenaikan harga telur ayam ras ini dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan ternak," kata Sony saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Sony tak menampik pasaran harga telur ayam di Kota Depok yang masih tinggi, bahkan bisa mencapai Rp 31. 000 per kilogram.

Kata dia, kenaikan harga itu telah berlangsung sejak satu minggu belakangan.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Jakarta Naik, Wagub: Kami Cari Solusi Terbaik

"Iya, kalau telur ayam ras sekarang harganya itu kurang lebih 29 ribu hingga 31 ribu rupiah per kilogram," ujar Sony.

Kendati demikian, Sony menegaskan pasokan telur ayam di Kota Depok masih aman. Sebab, tak ada kelangkaan meski harga telur naik secara signifikan.

"Untuk ketersediaan barangnya masih aman, stoknya banyak. Jadi, kenaikan barang bukan karena langka, tapi karena kenaikan harga pakan," imbuh dia.

Namun, Sony belum dapat menjanjikan subsidi harga telur. Saat ini, operasi pasar murah terbatas pada komoditas beras, gula, dan minyak goreng.

"Memang tidak secara langsung menuruni harga telur, tapi paling tidak membantu meringankan beban masyarakat Depok di saat harga telur naik," ujar dia.

Baca juga: Ketika Pembeli Kaget Harga Telur Tembus Rp 32.000, Pedagang Khawatir Makin Meroket jika Harga BBM Naik

Sebelumnya diberitakan, pembeli dan pedagang di Kota Depok kompak mengeluhkan kenaikan harga komoditas telur ayam beberapa hari belakangan.

Kenaikan harga telur salah satunya terjadi di Pasar Tradisonal Cisalak, Cimanggis. Di sana, harga telur ayam menyentuh Rp 30.000 per kilogram.

Seorang pembeli, Erna mengaku berkeberatan dengan harga telur saat ini, meski pada akhirnya dia tetap membeli.

Menurut Erna, telur sudah menjadi kebutuhan pokok buat kelas menengah ke bawah.

"Iya sangat keberatan, karena telur kan salah satu bahan pokok untuk orang menengah, jadinya keberatan kalau harga telur itu naik-naik terus," kata Erna saat ditemui, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Usai Laporkan Harga Telur Ayam ke Jokowi, Mendag: Rp 31.000 Kemahalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jalan MH Thamrin dan Abdul Muis Kembali Dibuka Usai Demo Buruh, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan MH Thamrin dan Abdul Muis Kembali Dibuka Usai Demo Buruh, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Pemuda di Depok Sudah 35 Kali Mencuri di Warung Kelontong, Awalnya Mengaku Coba-coba

Pemuda di Depok Sudah 35 Kali Mencuri di Warung Kelontong, Awalnya Mengaku Coba-coba

Megapolitan
Pasutri Diduga Tipu Warga Warakas, Korban: Pinjam Dulu Rp 500.000, Senin Diganti...

Pasutri Diduga Tipu Warga Warakas, Korban: Pinjam Dulu Rp 500.000, Senin Diganti...

Megapolitan
Reservoir Komunal untuk Atasi Krisis Air di Rusun Marunda Telah Beroperasi, tetapi Belum Diresmikan

Reservoir Komunal untuk Atasi Krisis Air di Rusun Marunda Telah Beroperasi, tetapi Belum Diresmikan

Megapolitan
Polisi Periksa Tujuh Saksi terkait Kasus Bocah Dianiaya Teman di Rental PS

Polisi Periksa Tujuh Saksi terkait Kasus Bocah Dianiaya Teman di Rental PS

Megapolitan
Gugatan Buruh Ditolak MK, Presiden KSPSI: Melukai Rasa Keadilan Buruh

Gugatan Buruh Ditolak MK, Presiden KSPSI: Melukai Rasa Keadilan Buruh

Megapolitan
Bakal Ajukan Pledoi, Kuasa Hukum Harap Wowon Dkk Dihukum Seumur Hidup

Bakal Ajukan Pledoi, Kuasa Hukum Harap Wowon Dkk Dihukum Seumur Hidup

Megapolitan
Pengendara Motor Tabrak Truk dari Belakang, Korban Disebut Kejang Sebelum Tewas

Pengendara Motor Tabrak Truk dari Belakang, Korban Disebut Kejang Sebelum Tewas

Megapolitan
Pendidikan Seksual Tak Diberikan Sejak Dini Disebut Picu Pedofilia Makin Marak

Pendidikan Seksual Tak Diberikan Sejak Dini Disebut Picu Pedofilia Makin Marak

Megapolitan
8 Monyet Liar Satroni Permukiman Warga Cipayung, Bergelantungan dan Lompat di Pohon

8 Monyet Liar Satroni Permukiman Warga Cipayung, Bergelantungan dan Lompat di Pohon

Megapolitan
Demo Buruh di Patung Kuda Mulai Panas, Massa Saling Dorong dan Lempar Botol

Demo Buruh di Patung Kuda Mulai Panas, Massa Saling Dorong dan Lempar Botol

Megapolitan
Aktris RK Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Konten Video Porno

Aktris RK Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Konten Video Porno

Megapolitan
Polsek Sukmajaya Ringkus Maling Warung Kelontong di Depok, 1 Masih Buron

Polsek Sukmajaya Ringkus Maling Warung Kelontong di Depok, 1 Masih Buron

Megapolitan
Pasutri di Warakas yang Tipu Sembilan Tetangga Diduga Sudah Gadaikan Motor Curian

Pasutri di Warakas yang Tipu Sembilan Tetangga Diduga Sudah Gadaikan Motor Curian

Megapolitan
Ada 2 Modus Tewasnya Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim, Pakar: Tak Lazim bagi Orang yang Ingin Bunuh Diri

Ada 2 Modus Tewasnya Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim, Pakar: Tak Lazim bagi Orang yang Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com