JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan memastikan bahwa pengemudi mobil yang menampar sopir bus transjakarta bukan polisi atau keluarga polisi meski terdapat stiker anggota Polri yang melekat di kendaraannya.
Aksi kekerasan pelaku terhadap korban itu terjadi di Jalan Raya TB Simatupang, tepatnya di persimpangan Ragunan, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) malam.
"Masyarakat biasa. Yang bersangkutan bukan keluarga polisi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan saat dikonfirmasi, Sabtu (27/8/2022).
Yandri mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara bahwa pelaku diketahui berprofesi sebagai pekerja film.
"Pelaku freelance, kerja di perfilman," ucap Yandri.
Baca juga: Pengendara Mobil yang Tampar Sopir Transjakarta Disebut Seorang Pekerja Film
Yandri sebelumnya menjelaskan, pengendara mobil Mobilio yang menampar sopir bus bransjakarta telah menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022) malam.
"Iya sudah diamankan tadi malam jam 22.00 WIB. Yang bersangkutan menyerahkan diri ke Polres," ujar Yandri.
Sebelumnya, video cekcok antara pengemudi bus transjakarta dan pengendara mobil itu beredar di media sosial.
Dalam video tersebut tampak seorang pria menghampiri bus transjakarta dan terlibat adu mulut dengan pramudi.
Kemudian, pengendara mobil Honda Mobilio tersebut menampar wajah pramudi bus transjakarta.
Baca juga: Pengendara Mobil Tampar Sopir Bus Transjakarta karena Emosi Serempetan di Jalan
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melaporkan dugaan kekerasan yang dialami pramudi bus transjakarta ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (26/8/2022).
"Iya (sudah laporan) ke Polres Metro Jakarta Selatan pada hari (Jumat) ini," ujar Kepala Departemen Humas dan Kemitraan PT Transjakarta, Iwan Samariansyah, saat dikonfirmasi, Jumat.
Iwan menuturkan, keributan tersebut tidak disebabkan kesalahan dari sopir bus transjakarta.
"Kalau menurut keterangan pramudi kami dan info dari saksi, pramudi kami tidak salah," ucap Iwan.
Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor memastikan bahwa perusahaan akan mengawal kejadian tersebut untuk diproses ke jalur hukum.
Anang mengatakan, Transjakarta secara tegas menolak segala bentuk kekerasan di jalan yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan serta keamanan dan kenyamanan pelanggan.
"Ini dilakukan agar tidak ada lagi kekerasan serupa yang dialami oleh pramudi dan seluruh pekerja transportasi," tutur Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.