Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Pengendara Mobil Tampar Sopir Transjakarta, Pelaku Emosi karena Berebut Lajur

Kompas.com - 29/08/2022, 08:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara mobil berinisial KM diduga melakukan kekerasan terhadap sopir bus transjakarta di Jalan TB Simatupang, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) malam.

Belakangan diketahui sosok KM merupakan aktor yang memiliki nama lengkap Khafi Maheza.

"Iya, berdasarkan keterangan yang bersangkutan demikian. Tapi kurang tahu apakah aktor, atau peralatan atau yang lainnya," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Yandri Irsan, saat dikonfirmasi, Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: Pria yang Tampar Sopir Transjakarta Ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan

Khafi diduga menampar sopir bus transjakarta karena emosi. Mereka sempat terlibat cekcok setelah berebut jalan hingga saling menyerempet. Video cekcok antara Khafi dan pengemudi transjakarta beredar di media sosial.

Dalam video tersebut tampak Khafi menghampiri bus transjakarta dan terlibat adu mulut. Tak lama kemudian, Khafi menampar wajah pramudi tersebut.

Menyerahkan diri

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melaporkan Khafi atas dugaan kekerasan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (27/8/2022).

Keributan yang terjadi di persimpangan Ragunan itu juga disebut tidak disebabkan kesalahan dari sopir bus transjakarta.

Pada Jumat malam, Khafi datang ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk menyerahkan diri.

"Iya sudah diamankan. Tadi malam jam 22.00 WIB yang bersangkutan menyerahkan diri ke Polres," ujar Yandri.

Baca juga: Pengemudi Mobil Tampar Sopir Bus Transjakarta di TB Simatupang karena Berebut Lajur Jalan

Berebut lajur

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Khafi melakukan kekerasan kepada pramudi transjakarta itu karena emosi. Pemicunya yakni berebut lajur jalan.

"Berdasarkan keterangan tersangka karena emosi, karena berebut lajur jalan," ucap Yandri.

Yandri juga memastikan Khafi bukan keluarga polisi meski terdapat stiker anggota Polri yang melekat di kendaraan.

"Yang bersangkutan bukan keluarga polisi," ucap Yandri.

Baca juga: Pengemudi Mobil yang Tampar Sopir Transjakarta di TB Simatupang Jadi Tersangka

Ditetapkan tersangka dan ditahan

Polisi telah menetapkan Khafi sebagai tersangka setelah diperiksa oleh penyidik terkait kekerasan yang dilakukannya kepada sopir transjakarta itu.

"Kemarin sore, hasil gelar perkara, status (pelaku) KM sudah dinaikkan dari saksi menjadi tersangka," kata Yandri, Minggu (28/8/2022).

Yandri mengatakan, Khafi ditahan di rutan Polres Metro Jakarta Selatan sejak Sabtu malam. Khafi ditahan selama 20 hari untuk kepentingan penyidikan.

"Sudah ditahan mulai tadi malam," ujar Yandri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com