Hadiah yang terdapat di pucuk bambu antara lain celana pendek, panci, tas pinggang, sandal, hingga dispenser. Pembawa acara kegiatan itu turut menyemangati para peserta titian bambu.
"Iya, iya, iya, bagus," ujar pembawa acara ketika memantau peserta lomba. "Yuk bisa, yuk bisa, terus, bagus," ucapnya.
Baca juga: Kemeriahan Suasana Lomba di Kalimalang, Peserta Meniti Bambu di Sungai untuk Dapatkan Hadiah
Ketika ada peserta yang terjatuh ke aliran Kalimalang, pembawa acara pun menyuarakan kesedihannya. "Yah ada yang jatuh," sebut pembawa acara.
Tak sedikit dari mereka yang terjatuh dan tercebur ke aliran Kali Malang.
Kedalaman sungai itu tergolong dangkal sehingga mereka yang tercebur dapat langsung berenang ke bibir kali.
Sementara itu, pengunjung puncak acara itu banyak yang menonton para pemuda yang mengikuti lomba panjat pinang.
Area bazar juga tak kalah meriah. Banyak orangtua yang mengajak anak-anaknya untuk berwisata kuliner di sana.
Makanan dan minuman yang dijual pun beragam, mulai dari dim sum, sosis bakar, makanan tradisional, es doger, es jeruk, dan lainnya.
Alasan Kalimalang jadi lokasi lomba
Dalan kesempatan itu, Eko mengaku bahwa ada alasan tersendiri dibalik pemilihan Kalimalang sebagai lokasi puncak acara.
Menurut dia, warga setempat telah menggelar perayaan HUT RI di Kalimalang sejak tahun 1970-1980.
Oleh karena itu, perangkatnya meneruskan tradisi warga setempat untuk merayakan HUT RI di sana.
"Kenapa dipilih di Kalimalang karena ini tradisi ya. Dari tahun 1970-an, 1980-an, setiap Agustus-an, kami merayakan kegiatan itu (puncak acara perayaan HUT RI) di Kalimalang," tutur Eko ketika ditemui di kawasan Kalimalang, Minggu.
Baca juga: Acara Puncak HUT ke-77 RI, RW04 Cipinang Melayu Gelar Pawai hingga Lomba Titian Bambu di Kalimalang
Menurut dia, Kalimalang yang merupakan ikon Jakarta Timur juga menjadi alasan dijadikan tempat menggelar lomba.
"Kalimalang juga menjadi ikon Jakarta Timur," kata dia.