DEPOK, KOMPAS.com - Turap Kali Sitamu yang jebol di RT 002 RW 006, Kampung Bendungan, Cilodong, Depok, sedang ditangani petugas Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok, Senin (29/8/2022).
Lurah Cilodong Herry Wibowo mengatakan, penanganan turap yang jebol merupakan hasil koodinasi dengan Dinas PUPR Depok.
"Kemarin dicek oleh pihak terkait, hari ini langsung diberikan penanganan berupa pemasangan cerucuk, alhamdulillah responsnya cepat," kata Herry saat ditemui di lokasi, Senin.
Baca juga: Turap Kali di Kampung Bedungan Depok Jebol, Akibatnya 8 Rumah Kebanjiran
Selain itu, warga terdampak banjir akibat turap jebol juga mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Bantuan langsung berupa kebutuhan sehari-hari, alat kesehatan, serta makanan dan kebutuhan pokok lainnya," ujar dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 13.54 WIB, petugas SDA Dinas PUPR Depok terlihat sedang menangani turap yang jebol dengan memasang cerucuk bambu.
Baca juga: Tak Tergantung Pemerintah, Warga Depok Perbaiki Sendiri Turap Jebol
Selain itu, Babinsa, Ketua RW 006, Satpol PP hingga Lurah Cilodong turut meninjau pengerjaan cerucuk oleh petugas SDA tersebut.
Bahkan, mereka juga memantau penerimaan bantuan yang diberikan Dinsos Depok melalui Tagana kepada warga yang terdampak.
Adapun turap di Kali Sitamu yang berlokasi di RT 002 RW 006, Kampung Bendungan, Cilodong, Depok, jebol pada Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Tak Ada Turap, 7 RW di Pejaten Timur Kerap Dilanda Banjir dari Luapan Kali Ciliwung
Ketua RW 006 Asep Gumelar mengatakan, musibah itu terjadi saat Kota Depok sedang diguyur hujan deras dari sore hingga malam.
"Kejadiannya turap jebol sekitar habis maghrib. Itu air meluap, kalau ini (turap) tidak roboh mungkin aman, karena ini roboh jadi meluap ke rumah-rumah warga," ketua RW 006, Asep Gumelar
Akibatnya, delapan rumah di dua RT dilanda banjir karena air yang meluap dari kali tersebut.
"Delapan rumah yang terdampak, di RT 001 ada dua dan RT 002 ada enam," kata Asep.
Asep menduga, turap sepanjang 100 meter itu jebol lantaran tak kuat menampung debit air yang tinggi.
"Turap yang jebol sekitar 100 meteran. Itu air sampai masuk ke rumah dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter," kata Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.