JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi demonstrasi dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak masuk ke halaman Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
Pantauan Kompas.com, sejumlah peserta aksi yang berada di depan mobil komando tampak memukuli gerbang masuk kompleks parlemen menggunakan bambu.
Beberapa di antaranya tampak melempar botol dan kayu ke halaman Gedung DPR/MPR RI yang dijaga oleh sejumlah personel kepolisian.
"Buka, buka, buka," teriak sejumlah peserta aksi di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI.
Baca juga: Setelah Pengemudi Ojol, Giliran Massa HMI Demo di Depan DPR/MPR, Tolak Kenaikan BBM
Para peserta aksi juga membakar sejumlah poster dan spanduk di dekat kawat berduri, yang sebelumnya mereka bentangkan.
Terdengar orator di atas mobil komando berteriak mengingatkan massa untuk tidak anarkistis dan terprovokasi dengan oknum atau perusuh yang menyusup.
"Tolong kawan-kawan, ini bukan aksi satu-satunya. Jangan habiskan energi kawan-kawan. Siapkan energi kawan-kawan untuk aksi yang sama selanjutnya," teriak orator di atas mobil komando.
Meski begitu, gerbang utama Gedung DPR/MPR RI tak juga dibuka dan tetap dilapisi kawat berduri. Petugas kepolisian pun masih tetap berjaga di halaman kantor wakil rakyat itu.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Memanas, Massa aksi Bakar Ban Hingga Lempar Botol ke Gedung DPR
Sebagai informasi, terdapat sejumlah tuntutan yang dibawa massa aksi HMI dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR pada hari ini.
Salah satunya adalah menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, rencana tersebut dianggap semakin membebani masyarakat usai dilanda pandemi Covid-19.
"Menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat," kata orator di atas mobil komando.
Baca juga: Perwakilan Komisi V DPR Temui Massa Aksi, Barisan Pengemudi Ojol Membubarkan Diri
Selain itu, massa aksi juga mendesak pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik dan memberantas mafia di sektor migas serta pertambangan.
"Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (Migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir," demikian tulisan spanduk tuntutan massa aksi.
Adapun aksi demonstrasi tersebut digelar setelah massa dari elemen pengemudi ojek online melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin siang.
Para pengemudi ojek online menuntut adanya regulasi yang mengatur soal transportasi online di Indonesia hingga menolak rencana kenaikan harga BBM.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.