JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta membuka peluang bagi para investor untuk membuka tempat usaha di halte-halte Transjakarta yang telah direnovasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional PT Transjakarta Muhamad Indrayana saat konferensi pers Jakarta Investment Forum, Senin (29/8/2022).
Jakarta Investment Forum sendiri baru akan digelar pada Kamis (1/9/2022).
"Kaitannya dengan investasi memang saat ini bukan investasi untuk mengerjakan haltenya karena haltenya sudah kami kerjakan, tapi ada beberapa peluang bisnis untuk mengisi kontennya," kata Indrayana.
Ruang halte yang sudah direvitalisasi, ujarnya, bisa dinikmati investor sebagai lahan bisnis.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Memanas, Massa aksi Bakar Ban Hingga Lempar Botol ke Gedung DPR
"Ada halte-halte ikonik yang bertingkat dua, jadi ada bagian-bagian yang bisa diberikan fasilitas (tempat usaha)," ujar dia.
Indrayana menuturkan, pihaknya akan merevitalisasi 46 halte transjakarta. Di antara puluhan halte tersebut, ada 11 yang terletak di kawasan perkantoran.
"Untuk sementara akan ada gangguan dalam implementasi sehari-hari, tapi insya Allah secara keseluruhan pada saat semuanya bisa beroperasi akan banyak memberikan kemudahan," tuturnya.
Kendati demikian, kata Indrayana, sudah ada halte yang kembali beroperasi secara normal.
"Secara bertahap sudah mulai kita operasikan sebagian jadi yang Kwitang, Balai Kota, kemudian GBK sudah dibuka," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, keberadaan kedai kopi di Halte Harmoni malah membuat penumpang tidak nyaman karena mempersempit ruang gerak mereka.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan akan meminta PT Transjakarta mengevaluasi keberadaan kedai kopi tersebut.
"Sekarang kalau dirasa justru mempersempit ruang, mengganggu, akan kami tindak lanjuti, akan kami evaluasi," ujar dia.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, pihaknya kini tengah mengevaluasi keberadaan kedai kopi di halte Transjakarta di Harmoni.
Ia mengatakan manajemen Transjakarta sudah mendengar keluhan masyarakat mengenai keberadaan kedai kopi itu.
"Kami sudah mendengar hal itu, dan sekarang sedang mendiskusikannya," kata Anang dikutip dari Tribunjakarta.com, Kamis (18/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.